Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora melalui Dinas Pemberdayaan dan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Blora menggelar Focus Group Discussion (FGD) tentang Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Desa yang bekerja sama dengan Universitas Negeri Semarang (Unnes) di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora pada Jumat (01/11/2024).
FGD ini diadakan sebagai langkah evaluasi terhadap pelaksanaan RPL yang telah berjalan serta persiapan untuk penerapan program serupa di masa mendatang.
Kepala Dinas PMD Kabupaten Blora, Yayuk Windrati menuturkan, FGD ini merupakan bentuk komitmen Pemkab Blora untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di desa melalui program RPL Desa.
Menurut Yayuk, RPL Desa adalah bentuk investasi SDM yang strategis, yang diharapkan mampu mengubah cara berpikir dan sudut pandang aparatur desa dalam menjalankan tugasnya.
“RPL Desa bukan hanya tentang meraih gelar akademik, tetapi lebih dari itu, ini adalah upaya kita untuk mengubah mindset aparatur desa agar lebih inovatif dan berdaya saing,” jelas Yayuk.
Yayuk menambahkan, dengan adanya peningkatan kompetensi ini, diharapkan pelayanan publik di desa dapat lebih profesional, pemerintahan semakin efektif, dan pemberdayaan masyarakat desa semakin optimal.
Program RPL Desa yang diselenggarakan Pemkab Blora ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mengembangkan desa-desa di Kabupaten Blora melalui peningkatan kompetensi aparatur desa.
Yayuk mengungkapkan, ke depannya, RPL Desa akan terus diupayakan sebagai salah satu program prioritas pemerintah daerah.
“Kami ingin memastikan bahwa SDM desa memiliki kompetensi dan pemahaman yang lebih baik dalam mengelola pemerintahan dan pelayanan masyarakat. Dengan RPL Desa, aparatur desa tidak hanya memiliki pengetahuan teori, tapi juga mampu mengimplementasikannya di lapangan,” ujar Yayuk. (Tim Dinkominfo Blora).