Seni dan Budaya

Jelang Hari Jadi ke-275 Kabupaten Blora, Keris Pusaka Kiai Bismo Dijamas


Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora, menggelar acara prosesi jamasan (pencucian) sejumlah pusaka milik Pemerintah Kabupaten Blora, Kamis (5/12/2024). 

Sekretaris Dinporabudpar Blora Mustakim mengemukakan bahwa agenda jamasan pusaka tersebut sebagai bentuk pelestarian seni budaya yang ada di Kabupaten Blora. Prosesi jamasan pusaka, menurut dia, sama seperti di tahun sebelumnya serta sudah menjadi tradisi dari tahun ke tahun.

“Jamasan pusaka sudah menjadi tradisi setiap tahun sebagai bentuk penghormatan terhadap benda-benda pusaka peninggalan leluhur yang secara administrasi milik pemkab Blora agar tetap terawat dan terjaga keasliannya,” ungkap Mustakim.

Pihaknya juga beraharap dengan kegiatan ini, bisa tetap uri-uri budaya leluhur dan bisa menjadikan agenda rutin tetap berjalan secara terus menerus.

“Kita uri-uri, jadi harapan kami generasi sekarang gayung bersambut dalam pelestarian cagar budaya dan sekaligus untuk memantik insan budaya milenial dalam memajukan budaya,” terangnya.

Melalui jamasan pusaka kabupaten Blora, diharapkan Blora semakin aman, makmur, damai dan warganya sejahtera serta selalu dalam lindungan Allah SWT.

Penjamasan keris pusaka Kiai Bismo dan benda pusaka lainnya dilakukan di pendopo Kabupaten Blora oleh petugas khusus penjamas setelah keris pusaka dikeluarkan dari ruang penyimpanan.

Keris Kiai Bismo merupakan pusaka peninggalan Bupati Blora terdahulu yang diwariskan turun temurun kepada Bupati selanjutnya.
Beberapa piranti jamasan pusaka yang diperlukan yaitu kembang (bunga) setaman terdiri dari 5 macam bunga antara lain bunga mawar merah, melati, kanthil, mawar putih, kenanga.

Kemudian pewangi (minyak wangi) dengan bahan dasar bunga melati atau kayu cendana, jeruk nipis, atau belimbing wuluh, nampan atau baki, menyan(kemenyan) atau dupa (ratus), kelapa, kain mori sekitar 1-2 meter dan tikar serta sikat gigi yang baru. Setelah dijamas kemudian dijemur hingga beberapa waktu.

Pada prosesi jamasan diperlukan warangan yakni sejenis bahan kimia yang terdapat di toko bahan kimia.
Warangan berguna membersihkan permukaan besi tosan aji (pusaka), sekaligus untuk lebih mempertajam pamor benda pusaka itu sendiri.

Sesudah dipoles dengan warangan, guratan estetis batu meteor atau pamor dan inti baja pada benda pusaka (khususnya mata tombak dan keris) akan menjadi tampak jelas dan terlihat kontras. Hingga mudah dibaca dan dipahami apa arti pamor benda pusaka tersebut.

Untuk diketahui, Hari Jadi Kabupaten Blora diperingati setiap 11 Desember. Berdasarkan agenda kegiatan dalam rangkaian Hari Jadi Kabupaten Blora ke-275, pukul 23.00 WIB, akan dilaksanakan Kirab Pusaka atau Temu Gelang yang rencananya diikuti Bupati, Wakil Bupati, DPRD, Muspida, Sekda, Staf Ahli, Kabag, Kepala OPD, Camat se Blora dan Lurah di wilayah Kecamatan Blora. (Tim)

    Berita Terbaru

    Jemaat Gereja di Blora Merasa Aman Beribadah Natal 2024
    26 Desember 2024 Jam 04:54:00

    Selama pelaksanaan Ibadah Natal tahun 2024 di Kabupaten Blora, sejumlah petugas gabungan dari...

    Natal 2024 Momen Suci Menebarkan Kasih, Perdamaian, dan Persaudaraan
    25 Desember 2024 Jam 10:58:00

    Gereja Kristen Jawa (GKJ) Blora menggelar kebaktian Natal 2024 dengan penjagaan ketat yang...

    KORPRI Blora Gelar Musyawarah dan Pengukuhan Dewan Pengurus Periode 2024-2029
    24 Desember 2024 Jam 20:41:00

    Bupati Blora, H. Arief Rohman, menghadiri acara Musyawarah KORPRI Kabupaten Blora Tahun 2024...