Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Bidang Komunikasi dan Media Massa, Drs. Gun Gun Siswadi, M.Si mengatakan, penggunaan media sosial (medsos) yang baik perlu diketahui agar masyarakat tak terjebak dengan berita bohong (hoaks).
Demikain hal itu dikatakan dalam sambutan di hadapan ratusan warga masayarakat sebelum acara pementasan wayang kulit yang berlangsung di halaman kantor Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin (27/8/2018).
“Jari kita jangan lebih cepat daripada otak kita. Melainkan sebaliknya, otak kita harus lebih cepat daripada jari kita. Demikian ketika kita menerima informasi, harus dipikir, diteliti dan ditelaah dengan bijak terlebih dulu dengan otak sebelum jari terlanjur menyampaikan kepada orang lain,” jelasnya.
Saat sekarang ini, kata Gun-Gun Siswadi, infomasi sudah menjadi kebutuhan kebanyakan orang.
"Dalam aktivitasnya setiap hari, masyarakat sekarang ini tak bisa lepas dari handphone dan gadget. Bangun tidur selalu yang dicari informasi," katanya.
Sehingga, informasi sekarang sudah menjadi kebutuhan. Namun menurut Gun Gun masyarakat harus bisa memilah, karena ada informasi yang memang positif dan benar, tetapi banyak juga informasi yang bohong atau hoaks yang mengandung kebencian, SARA juga pornografi.
"Yang terpenting bagaimana caranya mencegah informasi yang hoaks itu, ini harus kita hindari. Karena ada Undang-Undangnya, jangan sampai terlibat hukum karena melanggar Undang-Undang," ujarnya.
Ia mengimbau dan memberikan semangat kepada warga masyarakat agar menggunakan medsos dengan bijaksana, dan mengisi medsos dengan informasi yang positif, serta berguna bagi kebaikan masyarakat Indonesia.
“Melalui pementasan wayang kulit malam ini, mari kita simak bersama pesan apa yang disampaikan oleh dalang,” ujarnya.
Pementasan wayang kulit diselenggarakan Kemenkominfo RI Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Direktorat Pengelolaan Media Publik bekerja sama dengan Komisi I DPR RI dirangkaikan dengan acara tasyakuran memperingati HUT ke-73 RI di wilayah kecamatan setempat.
Acara dilaksanakan dalam rangka mengedukasi masyarakat terhadap dasar pentingnya ideologi Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui desiminasi informasi yang mendidik, mencerahkan dan menguatkan dengan mengangkat tema “Satukan Keberagaman Dalam Bingkai NKRI Yang Maju dan Sejahtera”.
Pada kesempatan yang sama, Asisten I Setda Blora Bidang pemerintahan H. Setyo Edy dalam sambutannya mengapresiasi terselenggaranya acara tersebut.
“Kami mewakili Bapak Bupati, megapresiasi acara ini. Masih dalam rangkaian HUT ke-73 RI, mari sama-sama menjaga persatuan dan kesatuan agar terjalin kerukunan yang baik. Sebab kemerdekaan diraih melalui perjuangan hingga mengorbankan nyawa,” katanya.
Oleh karena itu, kata Setyo Edy, sebagai generasi pengisi kemerdekaan wajib menauladani para pahlawan dan meneruskan perjuangannya dengan semangat mengisi pembangunan serta bersikap bijak dalam menyampaikan informasi.
Pementasan wayang kulit dimulai setelah Gun-Gun Siswadi menyerahkan tokoh wayang kulit Arjuna kepada dalang KH Djoko Hadi Widjoyo.
Penyerahan tokoh wayang dilakukan dengan didampingi oleh Asisten I Setda Blora Bidang pemerintahan H. Setyo Edy, Camat Cepu Dasiran dan unsur Forkopimca Kedungtuban.
Pada pementasan wayang kulit itu, dalang KH Djoko Hadi Widjoyo menyuguhkan lakon Wahyu Makutarama dengan hiburan bintang tamu Cak Diqin dari Kabupaten Boyolali dan Yono Gareng dari Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora.
Disela-sela adegan Limbuk dan Cangik, Anggota Komisi I DPR RI Muhamad Arwani Thomafi antara lain mengimbau kepada warga masyarakat untuk menjahui narkoba yang bisa merusak mental dan berurusan dengan hukum.
“Kami minta agar menjahui narkoba. Selain berbahaya bagi kesehatan juga bisa berurusan dengan hukum,” tandasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan yang sama sudah berlangsung dua kali dari tahun 2017 dan 2018.
Semetara itu ratusan warga masyarakat setempat antusias menononton pagelaran wayang kulit dan hiburan yang ditampilkan oleh bintang tamu.
“Kami terhibur. Ini hiburan sekaligus sebagai tuntunan yang mengedukasi warga masyarakat,” kata Harno, salah seorang warga setempat. (Dinkominfo Kab. Blora).