Sastra bernuansa religi yang ditampilkan dengan iringan alat musik membran di depan makam Sunan Pojok, memacu adrenalin perjalanan Cerita dari Blora, Jawa Tengah, Kamis (13/9/2018).
Melalui pagelaran singiran, kidungan dan jedoran menjadikan nuansa Islam melekat di benak konsep yang tidak hanya sakadar plestarian seni, melainkan lebih pada pendalaman syair-syair dan teknik vokal yang erat kaitannya dengan unsur keagamaan, cinta Rosul dan hakikat kehidupan.
Kepala Dinas Kepemudaan Olah Raga Pariwisata dan Kebudayaan (dinporabudpar) Kabupaten Blora Drs. Kunto Aji dalam sambutan antara lain mengemukakan penampilan seni singiran, kidungan dan jedoran merupakan bagian acara platform Indonesiana bertajuk Cerita dari Blora yang difasilitasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
“Cerita dari Blora akan dikawal selama tiga tahun oleh Kemendikbud RI di Blora. Untuk tahun 2018 berlangsung berlangsung tanggal 12 September 2018 hingga 15 September 2018. Ikonnya adalah sastrawan Blora yang mendunia, Pramoedya Ananta Toer, ” jelasnya.
Pagelaran singiran, kidungan dan jedoran kali ini diawali penampilan kelompok remaja kemudian dilanjutkan oleh penampilan dari kelompok trebang jedor Soponyono pimpinan KH Sodiq Abdulhayyi.
Alunan vokal, ritme alat musik trebang dan jedor serta petuah kehidupan, kritik membangun menaburkan aura menarik Cerita dari Blora.
Seni sastra bersumber dari karya besar Al Barzanji itu berhasil mensugesti ratusan penonton yang menyaksikan dan duduk santai lesehan. Sesekali menajadi incaran kamera untuk dibuat dokumentasi.
Koordinator acara Edy Kolbu, mengemukakan acara tersebut mengambil tema Ngaji Budaya Gema Kidung Gaung yang menspesifikasikan ajakan dan relfeksi “Eling Asale, Eling Baline”.
“Artinya, manusia harus ingat asalnya dan Ingat saat berpulang,” ujarnya.
Sekadar diketahui Cerita dari Blora adalah bagian platform Indonesiana dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang tahun ini diikuti 14 festival di sembilan kluster.
Di antaranya Festival Budaya Saman di Aceh, Festival Fulan Fehan di Belu, Festival Multatuli di Lebak Banten, International Gamelan Festival Solo.
Kemudian, Silek Arts Festival di Sumatra Barat, Festival Tenun Nusantara di Tapanuli Utara, Ambonia International di Tapanuli Utara, Ambonia International Music Festival di Ambon dan Cerita dari Blora. (Dinkominfo Kab. Blora/tg).