Cuaca cerah mengitari alam desa Tempellemahbang, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Rindang pepohonan menghembuskan hawa segar di kawasan waduk Selo Parang di wilayah desa setempat, Minggu (6/1/2019).
Waduk yang mengandalkan air hujan itu, beberapa tahun telah dimanfaatkan oleh petani desa Tempellemahbang untuk irigasi pertanian.
Di sekitar lokasi waduk itu pula, kerap didatangi pemuda dan orang dewasa untuk menikmati pemandangan dari atas bukit, yang dikenal dengan nama bukit cinta.
Seiring dengan program inovasi desa, pemerintah desa Tempellemahbang akhirnya mendulang inisiatif dan berbenah menjadikan lokasi waduk Selo Parang sebagai destinasi wisata desa.
Hal itu bukan tak beralasan, sebab sebagai ikon dinilai memiliki potensi dan daya tarik untuk dikembangkan sesuai potensi yang ada.
Kepala Desa Tempellemahbang Ahmad Syaifudin mengatakan, di lokasi waduk Selo Parang sudah dirintis dan dilakukan pembangunan untuk sarana out bond dan kuliner yang ke depan disenergikan sebagai kawasan agro wisata.
“Beberapa tempat untuk swafoto atau menikmati pemandangan di sekitar waduk Selo Parang sudah kami buat. Termasuk arena out bond yaitu fliying fox dan sepeda layang sudah kami buat. Ini dalam taraf penyelesaian pengerjaan. Untuk fliying fox panjangnya lebih kurang 300 meter,” katanya, di Tempellemahbang, Blora, Minggu (6/1/2019).
Selain itu, kata Ahmad, sejumlah tempat untuk istirahat bagi pengunjung sambil menikmati kuliner hingga kini masih dikerjakan.
“Sambil jalan, terus kita benahi. Kami bertekad memberdayakan masyarakat untuk maju bersama melalui potensi desa yang ada, yakni Selo Parang,” ujarnya.
Dikatakannya, melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) telah dilakukan pengalokasian anggaran untuk destinasi wisata desa di Selo Parang.
“Pengelolaannya melalui kelompok sadar wisata (pokdarwis) dan karang taruna desa. Kami persilahkan remaja dan pokdarwis untuk berkreatif mengembangkan ide atau gagasan agar ke depan bisa lebih baik dan makin berkembang,” jelasnya.
Ketua pokdarwis desa Tempellemahbang, Kasiyanto menambahkan selain out bond ke depan digagas dengan agrowisata yang cocok dibudidayakan di lahan sekitar waduk Selo Parang yang berada di wilayah RW 2/RT 8 desa setempat.
“Kami memiliki ide, mensinergikan sebagai agro wisata yang dibudidayakan oleh warga. Seperti petik buah jeruk atau yang lainnya. Pengunjung bisa membeli, menikmati dan memetik langsung dari kebun warga sambil menikmati pesona wisata yang ada,” katanya.
Pihaknya pun berharap bimbingan dan arahan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk mewujudkan cita-cita itu.
“Sangat kami harapkan sekali, bimbingan dan arahan dari lembaga pemerintah baik dari tingkat kecamatan dan kabupaten,” ujarnya.
Sementara itu Agung, pengurus BUMDes Tempellemahbang menyambut baik dan menyampaikan apresiasi untuk mewujudkan destinasi wisata melalui potensi desa.
“Mendulang potensi wisata desa memang butuh perjuangan, gotong royong dan sinergitas berbagai pihak. Dan perlu alokasi anggaran. Selama itu untuk memajukan desa kami, tentu sangat optimistis untuk saling bantu,” katanya.
Untuk menuju lokasi waduk Selo Parang, kata Agung, relatif mudah dijangkau. Dari jalan raya Blora-Jepon atau dari SMAN 1 Jepon ke arah utara lebih kurang dua kilometer. Didukung kondisi jalan yang sudah baik dan nyaman dilalui kendaraan. ( Dinkominfo Kab. Blora).