Rapat koordinasi penanggulangan masalah gizi berlangsung di ruang pertemuan Bappeda Blora, Kamis (24/1/2019). Rakor dipimpin oleh Kepala Bappeda Ir. H. Samsul Arif.
Rakor diikuti oleh Kepala Dinas, Kepala Bagian, Kepala Prodi Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kampus IV Blora, Sekretaris Bappeda dan Tim Penggerak PKK.
Kepala Bappeda Blora H. Syamsul Arif antara lain memaparkan tentang langkah dan upaya serta penyebab stunting.
“Oleh karena itu diperlukan validasi, khususnya dari desa, terkait data stunting untuk update hingga akhir bulan Februari 2019,” katanya.
Kasubbid Kesehatan Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Bappeda Blora, Tri Cahyo Warsoko, antara lain menyampaikan masalah balita stunting di Blora dari tahun 2017 hingga 2018 mengalami penurunan.
“Dari 5.861 kasus (15,3 %) tahun 2017 menjadi 3.626 kasus (8,3 %) di tahun 2018. Jadi mengalami penurunan,” jelasnya.
Rencana tidak lanjut yang dilakukan yakni pembentukan koordinasi dan tim teknis penanggulangan masalah gizi tingkat kabupaten Blora. Kemudian reviu peraturan bupati terkait RAD pananganan dan gizi dengan mengakomodir penanggulangan masalah gizi, terutama stunting. (Dinkominfo Kab. Blora).