Kesehatan masyarakat menjadi salah satu
indikator kemajuan suatu wilayah. Sehatnya masyarakat berdampak pada
produktivitas masyarakat. Salah satu indikator yang dapat menggambarkan kondisi
kesehatan masyarakat adalah angka kesakitan. Angka kesakitan yaitu proporsi
penduduk yang mengalami keluhan kesehatan hingga terganggu aktivitasnya. Hasil
Susenas Maret 2021 menunjukkan bahwa 13% penduduk Blora menderita sakit dalam
sebulan terakhir sebelum pelaksanaan survei susenas tersebut.
Kebiasaan yang kurang baik dan membahayakan
kesehatan, tetapi masih diminati masyarakat khususnya laki-laki adalah merokok.
Hasil pendataan Susenas Maret 2021 menunjukkan bahwa sebanyak 30% penduduk usia
15 tahun keatas mempunyai kebiasaan merokok dengan rata-rata batang rokok yang
dihisap setiap pekannya mencapai 80,38 batang.
Di sisi lain, untuk mengetahui kemajuan
suatu wilayah juga bisa dilihat dari kesehatan ibu dan anak. Hasil pendataan
Susenas Maret 2021 menunjukkan bahwa seluruh persalinan di Kabupaten Blora
telah ditolong oleh tenaga kesehatan dan hampir seluruhnya melahirkan di
fasilitas kesehatan. Ketersediaan akses dan fasilitas persalinan telah mudah
ditemui di Kabupaten Blora. Terkait dengan ketersediaan sarana kesehatan, hasil
Podes 2021 menunjukkan bahwa dari 295 desa/kelurahan di Kabupaten Blora, 26 di
antaranya sudah tersedia puskesmas. Sedangkan rumah sakit hanya tersedia di 4
desa/kelurahan di Kabupaten Blora.