Blora – Tim gabungan satgas pangan kabupaten Blora mengintensifkan pemantuan makanan dan minuman yang dijual di pasar dan pertokoan selama bulan Ramadan hingga menjelang Lebaran 2019.
Tim satgas yang terdiri gabungan Disperindag UMKM, Dinas Kesehatan, Polres Blora, Satpol PP, Dinkominfo dan DPKP Blora menemukan makanan berbahan pengawet yang dijual di pasar.
Pelaksana Tugas Kepala Dinkes Blora Lilik Hernanto, menyatakan bahwa pihaknya tidak menampik adanya temuan makanan yang berbahan pengawet yang dijual di pasar Blora.
“Jadi ini merupakan langkah untuk memberi edukasi kepada warga agar hati-hati, kenali dan waspadai pangan yang mengandung bahan berbahaya,” katanya.
Ada beberapa makanan ringan dengan warna yang mencolok dengan harga murah misalnya kerupuk.
“Jangan dilihat murahnya saja atau yang menarik, tetapi harus hati-hati. Kemudian cara memasak makanan yang baik dan sehat,” katanya.
Menurutnya, susah menghilangkan makanan yang mengandung boraks, formalin dan rodhamin.
“Tapi bagaimana pun kita tetap mengingatkan, masaknya bagaimana dan dikonsumsi aman bagi kesehatan atau tidak,” ujarnya.
Meski ditemukan makanan berbahan pengawet, menurut Lilik, tidak akan menarik jenis makanan tersebut dari penjualnya.
“Jadi tidak menarik, melainkan melakukan pembinaan. Kalau bisa yang positif ya dikembalikan, jangan dijual lagi, ” ucapnya.
Pada kesempatan itu tim dinkes melakukan uji laboratorium dan penggunaan alat pendeteksi makanan yang mengandung bahan pengawet.
Kapolres Blora AKBP Antonius Anang Tri Kuswindarto ikut memantau langsung bersama jajaran dalam sidak pangan tahun ini.
Bahkan Kapolres Blora ikut menyaksikan langsung uji makanan berbahan pengawet yang ditemukan di pasar Blora.
“Selain untuk memastikan keamanan di pasar, tujuan utama sidak bersama tim gabungan adalah untuk memastikan keamanan makanan dan minuman yang akan dikonsumsi, serta antisipasi mafia pangan,” kata Kapolres Blora.
Kegiatan satgas pangan ini akan berlangsung selama Ramadan hingga menjelang Lebaran 2019. (Dinkominfo Kab. Blora).