Blora - Umat Kristen dan Katolik di kabupaten Blora, Jawa Tengah mengikuti misa Hari Kenaikan Isa Almasih di sejumlah gereja, Kamis (30/5/2019).

Misa yang dipimpin oleh tokoh agama Kristen dan Katolik berlangsung khidmat dengan pengamanan ketat oleh petugas kepolisian dari Polres Blora.

Kenaikan Isa Almasih adalah peristiwa yang terjadi 40 hari setelah Kebangkitan Yesus ke surga. (Tim IKP).

“Menghadiri misa di gereja menjadi salah satu kegiatan kami dan keluarga pada perayaan Hari Kenaikan Isa Almasih,” kata Wijayanti, salah seorang jemaat di Gereja Kristen Jawa Tengah Utara (GKJTU) di Blora.

Dikatakannya, misa yang dilakukan di Hari Kenikan Isa Almasih membawa pesan positif dan membangun.

“Ada rangkaian acara yang dilakukan, di antaranya menyanyikan himne, doa-doa dan pujian,” katanya.

Ignatius Ary Susanto, salah seorang tokoh umat Katolik Blora, menjelaskan Kenaikan Isa Almasih adalah peristiwa yang terjadi 40 hari setelah Kebangkitan Yesus ke surga. Yesus Kristus terangkat naik ke langit dan kemudian hilang dari pandangan.

“Peristiwa itu disaksikan oleh murid-murid-Nya,” katanya.

Di dalam Alkitab, menurut Ary, menyebutkan bahwa setelah Yesus Kristus disalib oleh orang Romawi, kemudian dibangkitkan. Selama hidupnya setelah kebangkitan, Yesus Kristus berbicara kepada para rasul dan pengikutnya tentang ajaran-ajaran Allah. Setelah ini, Yesus Kristus naik ke Surga di hadapan sebelas rasulnya.

“Makna kenaikan Yesus Kristus ke surga bukan hanya simbolis dirayakan, melainkan sesungguhnya sebuah proses penyelamatan manusia oleh Allah ketika memberi tugas dan tanggung jawab kepada orang yang dipercaya,” katanya.

Dikatakannya, Misa Hari Kenaikan Isa Al-Masih di gereja Katolik St Pius X Blora dipimpin oleh Uskup Surabaya Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono.

Sejumlah gereja yang menggelar misa Hari Kenaikan Isa Almasih di Blora, antara lain geraja Santo Puis X Blora, Gereja Kristen Jawa Tengah Utara dan Gereja Kristen Indonesia. (Dinkominfo Kab. Blora/Tim).