Blora - Pemerintah Kabupaten Blora melakukan rotasi jabatan untuk memaksimalkan kinerja roda pemerintahan. Kali ini rotasi dilakukan di lingkup Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora.
Upacara pelantikan yang dipimpin langsung oleh Bupati Djoko Nugroho, Selasa (11/6/2019).
Ada lima pejabat administrator dan pengawas yang dilantik oleh Bupati di aula Dinas Peternakan dan Perikanan.
Pelantikan dan pengambilan sumpah/janji dilakukan oleh Bupati Djoko Nugroho dengan didampingi Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Blora, Anang Sri Danaryanto, S.Sos, MMA, dan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan, drh. R. Gundala Wijasena, MP.
Bertindak sebagai saksi, adalah Sekretaris BKD Kabupaten Blora, Drs. Heru Eko Wiyono, M.Si dan Sekretaris Dinas Peternakan dan Perikanan, Drs. Sakdullah.
Selama pelantikan dan pengambilan sumpah/janji, kelima pejabat yang dilantik didampingi oleh para rohaniawan/rohaniawati. Turut menyaksikan seluruh jajaran Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora.
Para pejabat yang dilantik, yaitu Kenang, SP, MM yang tadinya Kepala Bidang Peternakan di Dinas Peternakan dan Perikanan, dilantik menjadi Sekretaris Kecamatan Bogorejo.
Yang kedua, drh. Rosalia Dyah Erawati yang tadinya Kepala Bidang Kesehatan Hewan di Dinas Peternakan dan Perikanan, dilantik menjadi Kepala Bidang Peternakan di dinas yang sama.
Kemudian yang ketiga, drh. Tejo Yuwono yang tadinya menjabat Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner di Dinas Peternakan dan Perikanan, kini menjadi Kepala Bidang Kesehatan Hewan di dinas yang sama.
Sedangkan yang keempat adalah Endah Trisusanti, S.Pt yang tadinya pelaksana di Dinas Peternakan dan Perikanan, menjadi Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner.
Kelima, Yuli Sutarti, SP yang tadinya pelaksana di Dinas Peternakan dan Perikanan menjadi Kepala Subbagian Tata Usaha UPTD Perbibitan Ternak Dinas Peternakan dan Perikanan.
Bupati Djoko Nugroho dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada para pejabat yang telah dilantik. Bupati berharap dengan adanya rotasi ini, bisa meningkatkan kinerja pada Dinas Peternakan dan Perikanan.
“Dulu Peternakan dan Perikanan bergabung dengan Dinas Pertanian, namun kini dipisah menjadi dinas sendiri,” kata Bupati Blora.
Tujuannya agar bisa lebih fokus menangani sektor peternakan. Karena, lanjutnya, seperti ketahui bersama bahwa peternakan memiliki potensi yang sangat besar di Kabupaten Blora.
Menurut Bupati, jumlah populasi Sapi di Kabupaten Blora merupakan terbesar di Jawa Tengah bahkan Indonesia. Bupati ingin agar potensi sapi ini bisa dimaksimalkan sebagai sumber ekonomi masyarakat, tidak hanya sekedar roko koyo (harta/kekayaan).
“Kemudian tahun ini nanti Kementan akan memberikan bantuan ternak ayam joper hamper 10.000 ekor untuk masyarakat kurang mampu sebagai upaya penanggulangan kemiskinan,” jelasnya.
Menurutnya, ini harus disukseskan dan benar-benar tepat sasaran. Dinas Peternakan dan Perikanan harus bisa ikut mengawasi.
Bupati berharap program bantuan ayam joper ini bisa berhasil dan menekan angka kemiskinan di Kabupaten Blora yang saat ini masih sebanyak 11,9 persen dari jumlah penduduk. Diketahui bersama jumlah penduduk Kabupaten Blora menurut Bupati saat ini berkisar 820 ribuan jiwa.
Usai pelantikan dilanjutkan pemberian ucapan selamat dengan berjabat tangan dan dilanjutkan pembekalan intern Dinas Peternakan dan Perikanan oleh drh. R. Gundala Wijasena, MP. (Dinkominfo Kab. Blora).