Puluhan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Kedatangan 97 mahasiswa bersama dosen pembimbing diterima oleh Bupati Blora, Jawa Tengah di rumah dinas, Selasa (18/6/2019).
Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Ir. Anna Fariyanti, M.Si, dalam laporannya menyampaikan bahwa tahun ini IPB kembali menerjunkan mahasiswanya untuk melaksanakan KKN di Kabupaten Blora.
Tahun ini, KKN Tematik mengambil tema Pengembangan Agribisnis Desa yang Inklusif dan Berkelanjutan menuju Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
“Mohon ijin mahasiswa kami akan melaksanakan KKN kurang lebih selama 40 hari, mulai hari penerjunan hingga 29 Juli nanti,” ucap Dr. Ir. Anna Fariyanti, M.Si.
Menurutnya, pelaksanaan KKN tahun ini merupakan kedua kalinya di Kabupaten Blora, Diharapkan seluruh mahasiswa bisa berbaur dengan masyarakat, mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi masyarakat desa untuk membantu penyelesaiannya. Utamanya tentang permasalahan pertanian maupun peternakan.
Penerjunan mahasiswa KKN Tematik IPB ini resmi diterima Bupati Djoko Nugroho dengan melakukan penandatanganan nota serah terima antara Wakil Dekan dengan Bupati, disaksikan Kepala Bappeda, Kepala OPD terkait, para Camat dan Kepala Desa yang akan menjadi lokasi KKN. Dilanjutkan pemakaian jaket almamater.
Bupati Djoko Nugroho dalam arahannya menyampaikan apresiasi dan berterimakasih kepada IPB yang sudah tahun kedua ini menerjunkan mahaasiswanya untuk melaksanakan KKN di Blora.
“Saya minta Pak Camat dan Kades bisa memberikan gambaran potensi wilayahnya kepada adik-adik mahasiswa agar mereka paham tentang kondisi desa dan bisa memetakan permasalahan yang dihadapi masyarakat,” katanya.
Berhubung saat ini sedang tahapan Pilkades Serentak, kata Bupai Blora, ditegaskan agar Kades jangan melibatkan mahasiswa KKN untuk ikut tahapan Pilkades.
“Biarkan mereka fokus untuk melaksanakan tugas dari kampusnya,” tegas Bupati.
Bupati berharap, selama KKN nanti, seluruh mahasiswa bisa menggarap potensi pertanian dan peternakan desa sehingga bisa bernilai ekonomi bagi masyarakat. Selama ini masih banyak hasil bumi yang dijual mentah, tanpa diolah lebih dahulu.
“Padahal jika bisa diolah sedikit saja, nilai ekonominya bisa bertambah,” lanjut Bupati.
Blora, lanjut bupati, merupakan gudangnya sapi, namun sapi-sapi di Blora belum bisa memberikan nilai ekonomi lebih bagi peternaknya karena hanya sebagai rojokoyo (harta kekayaan) sehingga perlu adanya inovasi agar ternak sapi bisa dikembangkan menjadi sebuah komoditas ternak yang menguntungkan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Ir. Samsul Arief menyatakan bahwa 97 mahasiswa ini akan diterjunakam di 14 Desa yang ada di lima Kecamatan.
Yaitu, Kecamatan Jepon (Desa Blungun, Bangsri, Kawengan, Bacem, Soko dan Kemiri), Kecamatan Blora (Desa Purworejo dan Andongrejo), Kecamatan Japah (Pengkolrejo dan Ngrambitan), Kecamatan Kunduran (Ngawenombo dan Bejirejo) dan Kecamatan Todanan (Desaa Ketileng dan Kedungwungu).
Usai diterima oleh Bupati Blora, seluruh mahasiswa memperoleh pembekalan dan langsung diantar ke desa lokasi KKN menggunakan armada yang telah disediakan. (Dinkominfo Kab. Blora).