Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Blora memberikan bantuan usaha kepada sepuluh warga Desa Wado, Kecamatan Kedungtuban, masing-masing senilai Rp6.000.000,00.
Bantuan diberikan langsung oleh Sekretaris Jendral Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDT Trans), H. Anwar Sanusi, PhD didampingi Wakil Bupati Blora H. Arief Rohman, M.Si dan perwakilan BAZNAS Kabupaten Blora, Rabu (19/6/2019).
Wakil Bupati dalam sambutannya mengatakan dana bantuan bagi pedagang (bakulan) ini bersumber dari zakat, infak dan sedekah (ZIS), yang dihimpun dari aparatur sipil negara (ASN) muslim lingkup Pemerintah Kabupaten Blora, yang diperuntukkan membantu warga Blora.
“Saya laporkan kepada Sekjen bahwa BAZNAS ini merupakan zakatnya PNS di Kabupaten Blora. Bantuan BAZNAS ini kami gunakan untuk membantu masyarakat utamanya kurang mampu, selain itu juga kami gunakan untuk membantu warga mengembangkan usahanya agar meningkatkan nilai ekonomi masyarakat,” ucap Wakil Bupati Arief Rohman.
Menurutnya meskipun BAZNAS tingkat Kabupaten Blora belum bisa menyerap potensi zakat 100% namum setiap tahunya sudah mengalami peningkatan. Bahkan yang awalnya dulu sekitar 20 juta, sekarang sudah mencapai 200-300 juta per tahun.
“Baznas sendiri, salah satu fungsinya untuk pengentasan kemiskinan di Kabupaten Blora. Bantuan permodalan untuk warga miskin dan kita bantu, kita support didampingi insyaallah bisa mandiri,” lanjut Wakil Bupati.
Dijelaskannya bahwa dari 10 warga penerima bantuan dari BAZNAS ini juga terdaftar pada BDT (Basis Data Terpadu) Pemerintah Kabupaten Blora.
“Dengan bantuan ini mereka kami dorong untuk mandiri dan bisa keluar dari penerimaan bantuan yang nantinya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,” katanya.
Sekretaris Jendral Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), H. Anwar Sanusi, PhD mengapresiasi terobosan Pemerintah Kabupaten Blora dalam upaya pengentasan kemiskinan yang ada saat ini.
“Ini terobosan bagus dan perlu dilakukan secara continue, guna mengentaskan angka kemiskinan,” ungkap Sekjen.
Saar ini, lanjut Sekjen, di desa-desa sedang tumbuh untuk mengubah nasibnya, karena pemerintah melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) sudah empat tahun ini dan masuk tahun kelima memiliki program yang namanya dana desa.
Setiap tahunnya, lanjutnya, pemerintah pusat terus mengucurkan dana untuk pembangunan desa dan selalu meningkat. Di tahun pertama dana desa 280 juta, tahun ini rata rata 990 juta per desa.
“Semoga tahun depan sudah di atas satu miliar yang nanti dananya untuk masyarakat desa agar masyarakat desa bisa merubah nasibnya dengan menggunakan dana desa,” ujar Sekjen Kemendesa PDT Trans.
Dengan bantuan dana desa yang diberikan pemerintah melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDT Trans) diharapkan jalan jalan, jembatan jembatan semakin baik dan infrastruktur semakin memadai.
“Sehingga dengan hal tersebut diharapkan kesejahteraan masyarakat semakin baik. Yang nantinya dari Desa nanti akan tumbuh usaha usaha yang besar dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu Sumiyati salah satu penerima bantuan usaha mengaku senang dan sangat berterimakasih, ia mangaku bantuan yang diberikan ini nantinya akan digunakan untuk mengembangkan usaha yang telah digeluti selama dua tahun terakhir.
“Terimakasih untuk pemerintah yang telah memberikan bantuan , semoga dengan bantuan ini bisa semakin maju usaha saya dan bisa membantu meningkatkan perekonomian masyarakat,” ucap Sumiyati.
Turut menyaksikan Kepala Dinsos P3A Blora, Dra. Indah Purwaningsih, M.Si, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Hariyanto, SIP, M.Si, dan Camat Kedungtuban, Martono di Ballroom Java Same Hotel Kecamatan Cepu. (Dinkominfo Kab Blora).