Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinnaker) Kabupaten Blora, Jawa Tengah menggelar pelatihan makanan olahan dengan bahan lokal. Pelatihan melibatkan 20 peserta terdiri remaja dan ibu rumah tangga di desa Karang, Kecamatan Bogorejo.
Kegiatan pelatihan dibuka oleh Kepala Dinperinnaker Kabupaten Blora H. Setyo Edy, SH. M.Hum di balai desa Karang, Senin (15/7/2019).
Dalam sambutannya, H. Setyo Edy, SH. M.Hum antara lain mengajak peserta agar serius dan sunguh-sungguh mengikuti pelatihan sehingga nanti hasil dari pelatihan bisa bermanfaat.
“Pelatihan makanan olahan ini berbahan lokal. Materi dari instruktur, baik praktik dan teori supaya diikuti serius agar hasil dari pelatihan bisa bermanfaat,” katanya.
Pelatihan, lanjutnya, diselenggarakan Senin (15/7/2019) hingga Rabu (17/7/2019) dengan maksud untuk memberikan pemahamandan keterampilan tentang makanan olahan.
“Ada pun tujuan dari diselenggarakan pelatihan ini untuk meningkatkan pengetahuan, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mengurangi angka pengangguran,” jelasnya.
Pembukaan pelatihan dihadiri kepala desa Karang Sukono, Forkopimca Bogorejo, Kepala Bidang Perindustrian Dinperinnaker Ngadi Utomo, Kepala Seksi Industri Agro dan Hasil Hutan Dinperinnaker Karyono serta mendatangkan narasumber lokal dari Catering Anissa, kelurahan Karangjati, Blora.
Kepala Desa Karang, Sukono, mengapresiasi dan menyambut baik diselenggarakannya pelatihan di wilayahnya.
“Kami menyambut dan mendukungnya, semoga bisa membantu meningatkan kreativitas dan perekonomian warga Karang,” katanya.
Pada kesempatan yang sama Sekcam Bogorejo, Kenang, SP meminta agar semua peserta berperan aktif dengan cara bertanya kepada instruktur jika merasa kurang jelas.
“Kami minta semua peserta berpean aktif, tanyakan jika ada yang belum jelas kepada instruktur,” kata Kenang.
Pihaknya juga meminta kepada Dinperinnaker Blora, agar pelatihan bisa dihelat berkelanjutan seperti pengemasan, pelabelan dan pemasaran sehingga bisa dikelola dengan baik serta menarik daya beli masyarakat.
“Harapannya ada tindak lanjut setelah pelatihan pengolahan seperti pengemasan, pelabelan dan pemasaran sehingga bisa dikelola dengan baik serta menarik daya beli masyarakat,” ujarnya.
Menanggapi permintaan Sekcam Bogogero, Kepala Dinperinnaker H. Setyo Edy, SH. M.Hum mengatakaN siap menindaklanjuti dan peserta juga diminta bisa menjalin kerjasama dengan BUMDes, pedagang pasar terdekat dan bisa memasarkan melalui online.
Sementara itu Kepala Bidang Perindustrian Dinperinnaker Ngadi Utomo, Kepala Seksi Industri Agro dan Hasil Hutan Dinperinnaker Karyono mengatakan, pemanfaatan bahan lokal utama dalam pelatihan yakni waluh dan ketela.
“Kalau itu kita tangani dengan serius, kita kemas dengan baik akan memiliki nilai tersediri di pasaran,” kata Karyono.
Sebelumnya, lanjut Karyono, pelatihan yang sama digelar di Desa Gedangdowo, Kecamatan Jepon, tanggal 8 hingga 10 Juli 2019.
“Peserta dilatih aneka materi seperti membuat bolu kukus, donat dan krispi dari bahan waluh dan ketela. Selain itu ada materi lain, yakni membuat abon dari jantung pisang,” ujarnya.
Kegiatan itu, lanjutnya, merupakan kegiatan fasilitasi bagi industri kecil dan menengah terhadap pemanfaatan sumber daya yang telah dialokasikan melalui APBD Blora tahun 2019. (Dinkominfo Kab. Blora/Tim).