Pemerintah Kabupaten Blora melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dindalduk KB) bersama Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A), menyelenggarakan Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke XXVI dan Hari Anak Nasional (HAN) 2019.
Bertempat di Taman Sarbini, peringatan Harganas XXVI dan HAN 2019 tingkat Kabupaten Blora dibuka langsung oleh Bupati Djoko Nugroho, Kamis (25/7/2019).
Turut hadir jajaran Forkopimda beserta istri, Ketua Tim Penggerak PKK, Kepala Seksi Pemenuhan Hak Anak DP3AKB Jateng, Kepala OPD, Camat se Kabupaten Blora, Organisasi Wanita, dan anak-anak dari jenjang TK, SD, SMP, SMA Sederajat, serta para Duta Genre.
Pembukaan dilakukan Bupati Djoko Nugroho dengan melepaskan balon ke udara bersama dengan anak-anak di tengah taman Sarbini. Dimana dalam sambutannya, Bupati bersyukur karena pada tahun ini Kabupaten Blora meraih dua penghargaan tingkat nasional.
“Alhamdulillah dalam rangka peringatan Harganas dan Hari Anak Nasional tahun 2019 ini Blora dapat dua penghargaan sekaligus. Yang pertama awal bulan kemarin saya menerima Tanda Kehormatan Satyalencana Pembangunan Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga di Banjarmasin, dan yang kedua, baru dua hari lalu Blora kemali menerima penghargaan Kabupaten Layak Anak 2019 tingkat Pratama di Makassar,” ucap Bupati.
Atas raihan itu, Bupati mengajak seluruh stakeholder terkait untuk tidak berpuas diri. Pasalnya masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan. Salah satunya adalah masih tingginya angka pernikahan dini di Kabupaten Blora.
“Pelaksanaan KB dan fasilitasi perlindungan anak kita memang sudah cukup baik. Namun demikian angka pernikahan dini di Blora masih tinggi sehingga berdampak juga pada peningkatan angka perceraian. Ini yang harus kita perangi bersama. Saya minta OPD dan para Camat untuk bisa bergerak bersama,” lanjut Bupati.
Sementara itu, Ketua Pengadilan Agama Kelas 1-B Kabupaten Blora, Dra. Hj. Malihadza, S.H., M.H, yang hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan bahwa terhitung hingga tanggal 24 Juli kemarin di Kabupaten Blora telah terdapat pengajuan perceraian sebanyak 1400 kasus. Sedangkan pernikahan dini terdapat 82 kasus.
“Kami sebagai hakim di Pengadilan Agama terkadang merasa kesusahan karena banyak pasangan yang sudah tidak begitu paham tentang arti pentingnya pernikahan. Bagi mereka pernikahan bukan lagi sebagai ikatan yang sakral sehingga mudah mengatakan cerai. Salah satu penyebabnya karena banyak publik figur yang kawin cerai seenaknya sehingga menjadi rujukan. Pada kesempatan ini, kami minta tolong kepada seluruh stakeholder terkait agar bisa bersama-sama mensosialisasikan pentingnya pernikahan dan pencegahan nikah dini,” terang Dra. Hj. Malihadza, S.H., M.H.
Sementara itu, Kepala Dindalduk KB, Achmad Nurhidayat SH, M.Si, MM, sebagai panitia penyelenggara peringatan Harganas dan HAN 2019 menyampaikan bahwa pihaknya bersama Dinsos P3A telah melaksanakan beragam kegiatan dalam menyambut peringatan Harganas XXVI dan HAN 2019.
Diantaranya pemutaran film advokasi program KKBPK di seluruh wilayah kampung KB, pemilihan Duta Genre (Generasi Berencana), penyuluhan narkoba dan HIV/AIDS di 12 SMP dan SMA sederajat, seminar kelangsungan hidup Ibu, bayi dan Anak dengan peserta pasangan usia subur, kemudian seminar pendewasaan usia perkawinan dengan peserta pengurus PIK-R, dan bakti sosial pelayanan KB Gratis.
Dalam peringatan Harganas XXVI dan HAN 2019 ini juga dilaksanakan Deklarasi Kecamatan Layak Anak yang dilakukan oleh 16 Camat se Kabupaten Blora. Kemudian aneka pertunjukan musik dan tari tradisional oleh anak-anak. Bupati juga menyempatkan diri berdialog dengan pelajar berprestasi yang akan maju ke tingkat Internasional di Kamboja pekan depan. (Dinkominfo Kab.Blora/Tim).