Jembatan sepanjang 12 meter dengan lebar 3 meter yang menghubungkan Dukuh Pungkruk dengan Dukuh Balong Ngrapoh, Desa Botoreco diresmikan oleh Bupati Blora Djoko Nugroho.
Bangunan tersebut merupakan hasil karya TNI Kodim 0721/Blora melalui program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II Tahun 2019. Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita dilaksanakan bersamaan penutupan TMMD Sengkuyung Tahap II di desa Botoreco, Kamis (8/8/2019).
Dandim Blora, Letkol Inf. Ali Mahmudi, mengemukakan selain membangun jembatan yang sangat diimpikan warga setempat , pada TMMD Sengkuyung II dengan dibantu warga masyarakat, jajarannya juga melakukan sejumlah pembangunan fisik lainnya di Desa Botoreco.
Sejumlah bangunan fisik tersebut, di antaranya jalan makadam sepanjang panjang 207 meter X 2,5 meter, pembangunan talud sepanjang 62 meter dengan tinggi 1,6 meter.
Pada upacara penutupan, Dandim Blora bertindak sebagai inspektur upacara dengan komandan upacara Kapten Kapten Inf Jumanto. Dalam acara itu dilakukan penyerahan alat kerja dari perwakilan warga masyarakat kepada petugas Kodim Blora.
Di sela-sela acara, Kodim Blora juga menggelar bhakti sosial berupa pelayanan kesehatan gratis dan KB Kes yang digelar di balai desa Botoreco.
''Alhamdulilah kita mampu membantu kesulitan warga di Desa Botoreco ini dengan membangun sebuah jembatan melalui TMMD Sengkuyung. Mudah-mudahan bisa memperlancar aktifitas warga masyarakat Desa Botoreco dan sekitarnya,'' kata Dandim Blora.
Pada kesempatan yang sama Bupati Blora Djoko Nugroho mengucapkan terimakasih kepada Kodim 0721/Blora yang terus aktif turut serta melaksanakan pembangunan melalui program TMMD Sengkuyung rutin dilaksanakan setiap tahun.
“TMMD merupakan wujud kemanunggalan TNI bersama masyarakat. Pemkab sangat mendukung dan akan terus memfasilitasi dalam penyelenggaraannya. Saya berpesan agar TMMD bisa disengkuyung bersama dengan OPD lainnya,” ujarnya.
Pelaksanaan TMMD di Desa Botoreco, menurut Bupati, sangat tepat mengingat lokasinya berada jauh dari kota.
“Adanya TMMD tentu sangat membantu Pemkab Blora dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih,hasilnya bisa dinikmati masyarakat," kata Bupati Blora.
Pada TMMD Sengkuyung Tahap II Tahun Anggaran 2019 ada sejumlah kebiatan yang dilaksanakan yang dibagi dalam dua kategori, fisik dan non fisik. Untuk sasaran fisik meliputi Pembangunan Talud 62 M x T. 1,6/0,7 M x L. 0,3 M KA/KI, Jalan Makadam P. 207 M x L. 2.5 M x T 0,2 M dan Jembatan P. 12 M x L. 3 M.
Sedangkan kegiatan non fisik meliputi, penyuluhan narkoba, penyuluhan kependudukan dan KB, penyuluhan pendidikan karakter, penyuluhan kewajiban WNI dalam bela negara.
Kemudian, penyuluhan kerukunan umat beragama, penyuluhan kamtibmas, pencegahan terorisme, peningkatan hasil pertanian, menjaga kebersihan lingkungan, pertolongan pertama pada kecelakaan, manfaat dan bahaya listrik.
Kegiatan non fisik akan dilakukan secara bergantian selama kegiatan TMMD berlangsung.
Sementara itu, penjabat Kepala Desa Botoreco, Sumadi, menuturkan, di lokasi jembatan yang dibangun TNI Kodim Blora itu awalnya hanya sebuah tanggul penahan supaya tidak longsor.
Karena tidak adanya jembatan, warga Dukuh Pungkruk yang akan ke Dukuh Balong atau sebaliknya, harus berputar sejauh 4 km.
''Selama ini banyak petani yang memiliki hasil tani yang bagus namun dihargai sangat murah karena kendaraan tidak bisa masuk lokasi sawah. Jalan sempit dan masih berupa tanah liat. Sehingga untuk memasarkan hasil pertanian harus mengeluarkan anggaran untuk melangsir,'' jelas Sumadi.
“Sekarang jembatan sudah dibuatkan oleh Satgas TMMD Sengkuyung dan Kodim Blora, alhamdulilah, aktifitas warga akan lancar terutama untuk memasarkan hasil pertaniannya akan lebih mudah,” ujarnya. (Dinkominfo Kab. Blora/Tim).