Gema takbir mengawali sambutan Bupati Blora Djoko Nugroho di hadapan ribuan umat muslim sebelum pelaksanaan salat Iduladha 1440 Hijriah di masjid Agung Baitunnur Kabupaten Blora, Minggu (11/8/2019).
“Allah Akbar, Allah Akbar, Allah Akbar. Laa illaha illallah Allah Akbar. Allah Akbar walillaahil Hamd. Maha suci Allah yang tak pernah henti mengalirkan nikmat dan karunia-Nya kepada kita sekalian, sehingga di pagi yang penuh rahmat ini, kita dipertemukan dalam rangka menta’zhimkan syi’ar Islam,” demikian, Bupati Blora mengawali sambutannya.
Dikatakannya, bertakbir mengagungkan asma-Nya, ruku, sujud dan bertaq’arrub serta bersyukur atas segala karunia-Nya, lalu dilanjutkan dengan menyembelih hewan qurban, sebagai wujud ketaatan pada perintah-Nya, meneladani Rasul-Nya serta memperingati peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim dan Ismail ’Alaihimassalam, sehingga dengan penuh suka cita dan wajah yang berseri- seri kita berkumpul untuk melaksanakan salat Iduladha 10 Dzulhijjah 1440 Hijriah.
Di hari Iduladha tanggal 10 Dzulhijjah 1440 Hijriah ini, menurut Bupati Blora, berjuta-juta kaum muslimin dari segala penjuru dunia terhampar di padang Arafah, menunaikan ibadah haji, rukun Islam yang kelima.
“Inilah hari besar kemanusiaan dan keimanan, yang ditandai dengan syiar penyembelihan hewan kurban, untuk mengenang peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim Alaihissalam setelah beliau menerima wahyu Ilahi melalui mimpi, yang memerintahkan beliau menyembelih puteranya, Ismail,” jelasnya.
“Sungguh menjadi sebuah ujian keimanan yang amat sukar dan berat dilaksanakan, bahkan tidak terbayangkan dari segi kemanusiaan,” tandasnya.
Karena itu, lanjutnya, peristiwa kurban yang setiap tahun dirayakan umat muslim di seluruh penjuru dunia, seharusnya tak lagi dimaknai sebatas proses ritual, tetapi juga diletakkan dalam konteks peneguhan nilai-nilai kemanusiaan dan spirit keadilan.
Iduladha bermakna keteladanan Ibrahim yang mampu mentransformasi pesan keagamaan ke aksi nyata perjuangan kemanusiaan. Peristiwa yang harus dimaknai sebagai pesan simbolik agama, yang menunjukkan ketakwaan, keikhlasan, dan kepasrahan seorang Ibrahim pada titah Sang Pencipta.
“Atas dasar spirit itu, peringatan Iduladha dan ibadah kurban memiliki dua makna penting sekaligus,” katanya.
Pertama, makna ketakwaan manusia atas perintah Sang Khalik. Kedua, makna sosial, di mana Rasulullah melarang kaum mukmin mendekati orang-orang yang memiliki kelebihan rezeki, akan tetapi tidak menunaikan perintah kurban.
Sebagaimana sabda Rasulullah: “Barangsiapa yang memiliki kelapangan (rezki) lalu tidak melakukan kurban, maka janganlah mendekati tempat shalatku”.
Dalam konteks itu, Nabi bermaksud mendidik umatnya agar memiliki kepekaan dan solidaritas tinggiterhadap sesama. Kurban adalah media ritual, selain zakat, infak, dan sedekah.
“Akan lebih indah pula bila nilai yang terkandung dalam peristiwa kurban itu, kita lestarikan dan kita terapkan pada diri kita, keluarga kita dan dalam membangun masyarakat dan daerah kita, Kabupaten Blora ini,” ujarnya.
Setidaknya, lanjutnya, segenap pelaku pembangunan di Kabupaten Blora ini masih dituntut untuk mengorbankan egoisme dan ego-centrisme pribadi, maupun kelompok dengan hidup patuh dengan ajaran Allah yang salah satunya tercermin dalam kepatuhan kita kepada norma- norma, hukum dan peraturan perundangan yang berlaku.
Sebagai warga Kabupaten Blora yang terus berupaya membangun guna mencapai kemajuan daerah dan meningkatkan derajat kehidupan yang lebih baik bagi masyarakatnya, tentu kita dituntut berbagai pengorbanan demi kepentingan masyarakat banyak atau kepentingan yang lebih besar dan lebih luas.
“Setidaknya kita dituntut tenaga dan pemikiran kita untuk mencapai pembangunan yang lebih berhasil. Bahkan bukan tidak mungkin kita dituntut pengorbanan materi bila untuk memenuhi kebutuhan pembangunan yang menyentuh masyarakat banyak,” lanjutnya.
Semoga kita semua diberi kekuatan dan kemudahan untuk hidup patuh dan taat menurut ajaran Allah sebagaimana dicontohkan para Nabi dan Rasul.
Pada saat-saat seperti ini, orang tua kita, saudara–saudara kita, kerabat dan sahabat kita yang kini tengah menunaikan ibadah haji di tanah suci Mekkah, telah melewati salah satu wajib haji sebagai ritual yang cukup berat untuk dilaksanakan yakni wukuf di Padang Arafah.
“Mari kita doakan orang tua kita, saudara-saudara kita, kerabat dan sahabat kita agar diberi kekuatan, pertolongan dan dimudahkan dalam menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah hajinya dan kembali ke tanah air dengan sehat dan selamat sehingga dapat kembali berkumpul dengan sanak saudara di tanah air dan menjadi haji dan hajjah yang mabrur dan mabrurah,” kata Bupati Blora.
Kepada kaum muslimin dan muslimat, secara pribadi dan atas nama Pemerintah Kabupaten Blora beserta segenap jajaran mengucapkan Selamat Iduladha 1440 Hijriah.
“Semoga Allah senantiasa memberikan kekuatan dan kemudahan kepada kita dalam membangun Kabupaten Blora tercinta ini,” pungkasnya.
Bupati juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh warga masyarakat kabupaten Blora dan jajaran TNI, POLRI serta lembaga terkait lainnya yang telah sukses menyelenggarakan pilkades serentak di 242 Desa dengan aman dan kondusif.
Bupati nikut salat berjaamah Iduladha bersama istri dan keluarga. Selain itu, namtap Dandim 0721 Blora, Wakapolres Blora serta pipimnan OPD ikut salat berjamaah.
Sementara itu panita Iduadha 1440 H masjid Baitunur, Drs. Khoirurroziqin, M.Si mengungkapkan panitia menyiapkan 2500 kupon daging kurban.
“Sementara ini ada enam ekor sapi dan sejumlah hewan kambing yang sudah kami terima. Untuk sapi diserahkan dari Bupati Blora, Kapolres, dokter Abdul Majid, PT PT. Sumber Petrindo Perkasa, Menden, Kecamatan Kradenan, Kab. Blora, dan satu ekor sapi dari rombongan haji. Untuk kambing sementara baru empat ekor,” katanya.
Semua hewan kurban itu, lanjutnya, akan disembelih di rumah pemotongan hewan.
Masih menurut Khoirur, sesuai rencana, Khatib salat Iduladha Kepala Kemenag Blora H.M. Fatah, Kemudian imam salah KH. Afifudin.
“Setelah pelaksanaan salat Iduladha diselenggarakan upacara singkat penyerahan hewan kurban di halaman depan masjid agung Baitunnur,” katanya.
Susunan acara, kata dia, diawali pengumuman, sambutan Bupati Blora, pelakasanan salat Iduladha, khutbah, dan upacara penyerahan hewan kurban, diawali dari Bupati dan disusul lainnya.
“Jadi diagendakan upacara penyerahan hewan kurban. Setelah diserahkan dilakukan doa bersama yang dipimpin oleh panitia,” jelasnya.
Untuk pembagian daging hewan kurban, pihaknya terus melakukan koordinasi dan evaluasi agar pelaksanaan berjalan tertib dan lancar.
Pembagian daging tersebut dilaksanakan di komplek masjid dengan diatur waktu pengambilan sehingga masyarakat bisa dengan mudah memperoleh daging kurban tersebut.
Selain dibagikan langsung, lanjutnya juga daging dikirim di sejumlah panti asuhan dan ponpes yang ada di Blora. Dengan demikian pembagian daging kurban bisa berjalan dengan baik dan lancar.
Sementara itu, warga Muhammadiyah Kabupaten Blora akan menggelar salat Iduladha di halam GOR Mustika Blora, Minggu (11/8/2019). Melalui panitia, warga Muhammadiyah di Blora juga menyembelih sejumlah hewan kurban untuk dibagikan.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinkominfo Blora Drs. Sugiyono,M.Si mendapat amanah membacakan sambutan bupati Blora. (Dinkominfo Kab. Blora/Tim).