Kepala Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinnaker) Kabupaten Blora, Jawa Tengah Dra. Amik Kristanti, menyampaikan para peserta pendidikan dan pelatihan, khususnya kelas batik, dinilai sudah mampu berkreasi sesuai ide kreativitasnya.
Hal itu disampaikan usai penutupan pendidikan dan pelatihan kerja berbasis kompetensi tahap IV tahun 2019 yang diselenggarakan mulai 6 Agustus 2019.
“Khususnya kelas batik, ada peserta sudah berani membuat karya sesuai dengan ide kreatifnya. Hal itu dibuktikan denga karya batik untuk hiasan dinding,” kata Kepala BLK, Dra. Amik Kristanti, di Blora, Senin (23/9/2019).
Salah satu peserta, lanjutnya, sudah mengikuti lomba desain batik yang diselenggarakan oleh Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
“Padahal mulai dari nol mengikuti pendidikan dan pelatihan,” katanya.
Selain itu, kata Amik, dari kelas batik juga menampilkan hasil video dokumentasi selama mengikuti pelatihan batik mulai dari proses hingga menjadi karya batik yang inovatif.
“Untuk tahap IV ini dibuka lima kelas, yaitu batik, menjahit, tata boga, komputer dan teknisi las. Hanya saja waktu pelatihan berbeda, masing-masing kelas dipandu oleh instruktur yang membidangi dan telah bersertifikat. Semua peserta antusias dan kreatif,” jelasnya.
Dijelaskanya, waktu penyelenggaraan untuk kelas menjahit selama 35 hari, tata boga 20 hari, batik 25 hari, komputer 30 hari dan teknisi las 35 hari. Jumlah peserta, lanjutnya, sebanyak 80 orang. Masing-masing kelas 16 peserta dengan anggaran dari APBN.
Tujuan diadakan pendidik dan pelatihan, menurut Dra. Amik Kristanti, untuk memberikan soft skill bagi calon tenaga kerja sehingga para peserta bisa mendapat ilmu dalam bidang yang diikuti.
“Kami berharap setelah mengikuti pendidik dan pelatihan dan sudah mendapatkan pekerjaan, wajib lapor agar kami termonitor, karena ini untuk laporan juga ke pemerintah,” ujarnya.
Dalam acara penutupan yang berlangsung di ruang pertemuan BLK Blora, lanjut Dra. Amik Kristanti, juga digelar lomba yel-yel antar kelas sehingga menambah semarak dan semangat suasana.
“Untuk yel-yel pada pendidikan dan pelatihan kerja berikutnya wajib dimasukkan jiwa dan semangat nasionalisme. Tidak hanya yel-yel, mulai dari apel pagi hingga soft skill juga harus ada materi nasionalisme,” katanya.
Hal itu, lanjutnya, untuk menangkal paham radikalisme yang diduga bisa masuk dalam lembaga dan pelatihan yang digelar.
“Maka ada instruktur dari TNI, yang tentu saja selalu berperan aktif dalam memupuk semangat nasionalisme peserta pendidikan dan pelatihan kerja,” tandasnya.
Dikatakan lebih lanjut, sebanyak 80 peserta pendidikan dan pelatihan kerja mulai tahap I, II dan III tahun 2019 sudah mengikuti uji kompetensi dan bersertifikat.
“Untuk sekali uji kompetensi, dijatah enam orang yang didanai APBN. Alhamdulillah dari 80 peserta uji kompetensi itu berhasil lolos mengikuti,” ucapnya.
Untuk pendidikan dan pelatihan tahap V, kata Dra. Amik Kristanti, akan dilaksanakan mulai 7 Oktober 2019.
Pendidikan dan pelatihan tahap IV ditutup Sekretaris Dinperinnaker Blora Ir. Sri Daryanti, MP. Ia menyampaikan apresiasi atas antusias para peserta pendidikan dan pelatihan kerja tahap IV.
“Selesai pelatihan harus ada perubahan, apalagi wajib mengikuti Uji Kompetensi sehingga greet nya lebih tinggi,” katanya. (Dinkominfo Kab. Blora)