Seputar Blora

Hati-Hati dan Waspadai Angin Puting Beliung


Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Sunanto, mengimbau kepada warga masayarakat agar hati-hati dan waspada anging puting beliung yang disebabkan adanya perubahan suhu sehingga terjadi tekanan udara dalam satu tempat.

“Kami imbau, agar warga masyarakat tetap waspada bila terjadi angin,’’ tandasnya, di Blora, Sabtu (12/10/2019).

Hal itu disampaikan setelah terjadinya peristiwa akibat terpaan angin kencang puting beliung yang menyebabkan tenda pameran Blora Agiculture Festival 2019 di Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Blora porak-poranda, Sabtu (6/10/2019).

Menyusul angin kencang yang menyebabkan, satu garasi monil ambruk di Desa Gembyungan, Kecamatan Randublatung dan menyebabkan 4 sepeda motor yang terparkir dibawahnya mengalami kerusakan.

“Ini fenomena alam biasa. Yang disebabkan adanya perubahan suhu menyebabkan tekanan udara dalam satu tempat sehingga mengakibatkan angin puting beliung. Tapi hal ini, melum menjadi pertanda adanya musim hujan. Awal musim hujan diprediksi masih bulan depan,’’ jelasnya.

Dikatakan lebih lanjut, normalnya angin bergerak dari tekanan udara tinggi ke tekanan suhu rendah. Dari tekanan udara rendah itu biasnaya dibarengi suhu yang tinggi.

‘’Secara otomatis angin di sekitar lokasi bergerak ke wilayah yang tekanan rendah,’’ ujarnya.

Selama ini, lanjutnya, angin kencang sering terjadi di wilayah yang landai. Tidak ada pohon atau tandus. Itu menjadi jalur angin atau sering dilewati angin.

‘’Sekitar Desa Seso, Kecamatan Jepon, itu jalur angin, itu mengingatkan juga yang terjadi pada akhir 2018. Di sekitar Jepon banyak yang kena. Karena memang jalur angin,’’ jelasnya.

Dan kebetulan, kantor Dinas Pertanian itu berada di Desa Seso, yang menjadi jalur angin.

Pihaknya meminta wilayah yang berada tidak ada pohon untuk waspada ketika ada angin. Bisa saja itu menjadi jalur angin.

“Seperti di Randublatung, lokasinya berada di tambang kapur tidak ada pohon sehingga menyebabkan angin. Untuk tetap waspada bila terjadi angin,’’ katanya.

Dijelaskannya, musim hujan pada tahun ini dimulai November 2019 sesuai perkiraan musim hujan 2019/2020 Blora. Berdasarkan surat kepala BMKG Stasiun Klimatologi Semarang nomor : KT-301/418/KSMG/IX-2019.

‘’Kemudian puncak hujannya pada Janurai 2020,’’ tandasnya.

Pada musim hujan 2019/2020 juga diperkirakan hanya sebentar. Hanya 16 minggu. Hanya saja, untuk perkiraan cuaca saat ini akan terus di perbaruai oleh BMKG. (Dinkominfo Kab. Blora).


    Berita Terbaru

    Longsoran di Desa Brumbung Mulai Ditangani Secara Kolaborasi
    17 Mei 2024 Jam 16:40:00

    Longsoran tanah di RT 05/RW 1 Desa Brumbung Kecamatan Jepon ditangani secara kolaborsi antara...

    Ketua HMI Cabang Blora : Terapkan Proses Demokrasi Secara Selection, Election, dan Legacy
    17 Mei 2024 Jam 16:39:00

    Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) bekerja sama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik...

    UDD PMI Blora Kini Punya Gedung Baru Untuk Pusat Pelayanan Kemanusiaan
    16 Mei 2024 Jam 13:44:00

    Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Blora. Ir. Sutikno Slamet menjelaskan sebagaimana...