Sejumlah warga Desa Pengkolrejo dan Desa Kalinanas, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora, Jawa Tengah yang bersedia keluar dari daftar penerima bantuan sosial dari pemerintah atau Basis Data Terpadu (BDT) Kemiskinan, menerima bantuan modal usaha dari BAZNAS Blora, Selasa (26/11/2019).
Bantuan modal usaha tersebut berupa ternak sapi dari BAZNAS tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Bupati H. Arief Rohman M.Si secara simbolis di Kantor Kecamatan Japah, kepada Kades Pengkolrejo dan Kades Kalinanas, disaksikan Camat Japah, yang selanjutnya diteruskan kepada warga penerima bantuan.
Wakil Ketua I BAZNAS Kabupaten Blora, Widodo, S.Ag, menyampaikan bahwa jumlah warga penerima bantuan modal usaha berupa ternak sapi ini ada 10 KK. Masing-masing Desa Pengkolrejo 5 KK dan Desa Kalinanas 5 KK.
“Sebelumnya BAZNAS telah menerjunkan tim untuk melakukan survei ke rumah masing-masing penerima,” jelasnya.
Setelah dilakukan survei dan penyuluhan, mereka bersedia keluar dari BDT Kemiskinan jika dibantu modal usaha ternak.
“Sehingga kami tetapkan 10 KK di dua desa agar bisa memulai usaha ternak sapi, mengingat kedua desa ini juga memiliki potensi peternakan sapi,” jelas dia.
Camat Japah, Agus Puji Mulyono, mewakili Kades dan warga penerima bantuan, mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Blora yang telah memberikan bantuan sapi kepada 10 warga melalui BAZNAS.
“Terimakasih atas bantuan yang diberikan. Setelah menerima sapi ini, memang mereka sudah berkomitmen untuk keluar atau mengundurkan diri dari BDT Kemiskinan,” ucap Camat.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati H. Arief Rohman, M.Si menjelaskan bahwa BAZNAS Kabupaten Blora memiliki sejumlah program untuk penanggulangan kemiskinan yang terus ditawarkan kepada Kecamatan dan Desa, salah satunya dengan bantuan modal usaha ini.
“Alhamdulillah 10 KK dari Desa Pengkolrejo dan Desa Kalinanas ini bersedia keluar atau mengundurkan diri dari BDT Kemiskinan. Semoga setelah keluar bisa mengembangkan usaha ternaknya dengan baik,” katanya.
Mewakili Bupati Blora, diminta sapi yang diserahkan benar dirawat dan 10 KK ini dimasukkan ke kelompok tani agar bisa ikut mendapatkan pelatihan.
Pihaknya berharap bantuan modal usaha ternak sapi ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat kurang mampu. Dia berpesan agar penerima bantuan tidak menjual sapinya, dan meminta Camat serta Kades untuk melakukan pengawasan.
“Tugas Camat dan Kades ikut memantau bantuan tersebut jangan sampai setelah diberi sapi terus dijual, kami tetap berharap sapi sapi ini nanti bisa berkembang biak dengan baik,” lanjut Wakil Bupati.
Menurutnya, Desa Kalinanas dan Pengkolrejo diharapkan bisa menjadi desa sentra sapi di Kecamantan Japah, sehingga populasi sapi yang ada bisa meningkat.
“Wilayah Japah yang sudah menjadi sentra sapi baru Pengkolrejo, dengan adanya bantuan ini, nantinya jika berkembang biak dengan baik, Kalinanas juga bisa menjadi sentra sapi, seperti halnya Desa Blungun Kecamatan Jepon yang sudah memilki pabrik pengolahan kosentrat pakan sapi,” terang Wabup.
Dengan keluar dari BDT, Wakil Bupati berharap angka kemiskinan di Kabupaten Blora bisa segera turun. Pihaknya pun ingin agar kedepan semakin banyak warga kurang mampu yang sadar untuk segera keluar dari daftar BDT dan memulai usaha secara mandiri.
Sutarjan, salah satu penerima bantuan modal usaha ternak dari Desa Pengkolrejo mengaku senang dan berkomitmen untuk keluar dari BDT Kemiskinan Kabupaten Blora serta akan merawat sapi dengan sebaik mungkin.
“Terimakasih kepada Bupati, Wakil Bupati dan BAZNAS yang telah memberikan bantuan ternak sapi untuk usaha keluarga kami. Semoga perekonomian keluarga kami semakin membaik. Kami siap keluar dari BDT kemiskinan,” ungkap Sutarjan.
Turut hadir perwakilan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A), serta Kabag Humas dan Protokol Setda Blora. (Dinkominfo Kab. Blora).