PT. HM Sampoerna dan Dekranasda Kabupaten Blora bekerja sama dengan Business & Eksport Development Organization (BEDO) menyelenggarakan program SCORE PLUS Lokakarya Efisiensi, Konsultasi Bisnis dan Pendampingan Private kepada pelaku Industri Menengah dan Kecil Menengah di Kabupaten Blora.
Kali ini, acara lanjutan dari kegiatan sebelumnya dilaksanakan di ruang pertemuan Hotel Mustika, Selasa (5/9) dengan mengusung tema Mini Workshop – Kemasan dengan menghadirkan trainer desainer dari luar dan lokal Kabupaten Blora. Puluhan peserta antusias mengikuti materi yang disampaikan oleh sejumlah trainer.
Acara dibuka oleh Bupati Blora Djoko Nugroho didampingi dari tim BEDO, M. Hanung Satriya Nugraha. Bupati mengapresiasi acara tersebut.
“Kami mengapresiasi, semoga dengan mengikuti workshop bisa meningkatkan produk kemasan. Dan Blora harus lebih baik,” tegas Bupati Djoko Nugroho dalam sambutannya.
Di tempat yang sama, tim Bedo, Hanung menjelaskan SCORE Indonesia adalah program melalui usaha yang kompetitif dan bertanggung jawab.
“SCORE adalah singkatan Sustaining Competitive & Responsible Enterprises, merupakan program bantuan teknis global yang dikembangkan ILO untuk membantu pengembangan IMKM serta menciptakan pekerjaan yang layak,” jelas Hanung.
Masih menurut Hanung, program SCORE bertujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi IMKM melalui pelatihan jangka pendek bagi pemilih usaha dan pekerjanya, di samping menyediakan jasa konsultasi dan panduan para ahli di lapangan.
Lebih lanjut disampaikan, Team CSR PT. HM Sampoerna konsisten dan peduli sehingga memprakarsai program SCORE PLUS untuk lima kota di tahun 2017, yaitu Malang, Banyuwangi, Blora, Pasuruhan dan Jember.
Sebelumnya, kata dia, program SCORE PLUS pertama kali dilakukan di Pandaan dan Surabaya pada pertengahan tahun 2016-2017 dan berjalan dengan sukses.
Program Manager BEDO, Jeff Kristanto mengatakan titik krisis UKM ketika mulai usaha dan ketika mulai besar.
“Titik krisis UKM, ketika mereka mulai usaha dan ketika mulai besar. Dan Sampoerna ingin UKM IKM binaannya naik kelas,” jelas Jeff Kristanto.
Kabupaten Blora, menurut dia, merupakan salah satu kota terpilih yang kembali untuk mendapatkan mini workshop lanjutan setelah SCORE PLUS selesai dilaksanakan. Mini Workshop ini mengangkat salah satu tema mengenai kemasan.
“Dalam workshop, tidak hanya sekedar melakukan desain untuk kemasan, tetapi lebih jauh lagi, desain dilakukan berdasarkan pada faktor identitas, serta segmen pasar yang akan dituju pada setiap produk dari masing-masng UKM, yang dibantu oleh desainer profesional yang telah disiapkan,” ujarnya lebih lanjut.
Tujuannya, adalah saling berbagi pengetahuan dan pengalaman serta update mengenai metode-metode dalam melakukan desain kemasan untuk mengembangkan desain kemasan kepada seluruh UKM di Blora pada masa yang akan datang secara mandiri.
Salah seorang pelaku UKM yang memproduksi Sandal Sikep Samin, Heri mengatakan, beberapa desain yang diterimanya langsung membuka pola pikir dan pandangan lebih luas mengenai desain kemasan.
“Awalnya kami melakukan sekedar desain sederhana tanpa metode dan memperhitungkan faktor identitas produk maupun segmen pasar yang dituju. Kini kami jauh lebih percaya diri dan paham terkait apa yang harus kami kembangkan,” kata Heri yang juga pemilik WNS Taman Kreatif.
Hal senada disampaikan oleh Zamroni, salah seorang brand buijie Tahu Bakso Unyil. Menurutnya, tidak hanya mendapatkan ide cemerlang mengenai kemasan, tetapi juga mendapatkan file dari desain kemasan.
“Dengan kemasan baru untuk produk bakso kami ini, yakin bahwa pasar akan lebih luas. Saya tidak pernah berfikir sebelumnya mengenai kemasan tahu bakso yang ”Microwave-Safe” artinya produk tahu bakso kami tidak perlu dikeluarkan dari kemasan, dan bis alangsung masuk microwave, lalu siap santap. Luar biasa,” ujarnya.
Team CSR PT. HM Sampoerna akan terus mendukung untuk para IMKM, bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat yang di fasilitasi oleh team trainer dari BEDO dan SCORE INDONESIA. (Dinkominfo Kab. Blora).