Tujuh Kecamatan di Kabupaten Blora telah dinyatakan sebagai kawasan zona merah persebaran Covid-19 setelah ada warga setempat yang terkonfirmasi positif berdasarkan reaktif rapid test dan swab test laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR).
“Ketujuh kecamatan itu adalah Cepu, Jepon, Blora, Jati, Kradenan, Ngawen, Kunduran,” terang Wakil Bupati Blora H.Arif Rohman, M.Si dalam konferensi pers update informasi terkini perkembangan Covid-19 di media centar Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora, Rabu (13/5/2020).
Sedangkakan wilayah zona kuning yang terindikasi reaktif rapid test yaitu Kecamatan Banjarejo, Randublatung, Kedungtuban, Randublatung dan Todanan.
“Untuk empat kecamatan yaitu Bogorejo, Jiken, Tunjungan dan Japah masih dalam zona hijau. Semoga ini tetap bertahan di zona hijau,” kata wakil bupati Blora.
Berdasarkan peta tersebut, menurut wakil Bupati, OTG ada 164 orang, ODP 40, PDP 13, Rapid Test 54.
“Jadi untuk reaktif rapid test ini angkanya semakin bertambah berdasarkan hasil dari tracking, pendatang dan tenaga medis yang terpapar,” ungkapnya.
Sedangkan yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 12 orang, 9 orang dirawat dan 3 orang meninggal dunia.
“50 persen dari kasus positif ini, enam orang dari kluster Temboro, Magetan. Kasus positif ini masih berpotensi bertambah karena rapid test mencapai 54 dan sudah dilakukan swab test, kita berharap nantinya hasil swab test negatif,” ungkapnya.
Dijelaskanya, untuk pasien yang di karantina atau diisolasi di Klinik Bakti Padma sebanyak 25 pasien.
Sedangkan tenaga kesehatan RSUD Blora dan RSUD Cepu yang diisolasi di Grand Mega Hotel Cepu ada 21 orang dan Hotel Mustika Blora empat orang.
Wakil Bupati Blora menyebut, jumlah pemudik sampai dengan hari ini mencapai 31.068 jiwa.
“Angkanya semakin bertambah. Dan kita terus mengimbau agar para pemudik ini lapor ke pihak desa atau kelurahan dan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di rumah dan diminta untuk jujur ketika memang mengalami gejala melakukan pemeriksaan di fasilitas kesehatan,” ujarnya.
Wakil bupati mengingatkan dan menyampaikan imbauan kepada warga masyarakat agar taat anjuran pemerintah baik dari pusat, provinsi dan daerah terkait protokol kesehatan yang ada.
“Itu perlu kita ingatkan terus, karena kita melihat, setiap sore di jalan masih ramai dan banyak yang tidak memakai masker,” ungkapnya.
Selain itu, mengajak kepada warga masyarakat di kabupaten Blora untuk melakukan pola hidup bersih dan sehat, membiasakan cuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir.
Berikutnya menghindari keramaian atau berkerumun. Serta sebisa mungkin tetap berada di rumah.
Hadir dalam konferensi pers kali ini Direktur RSUD dr R. Soetijono Blora, dr. Nugroho Adiwarso, Sp.Og dan Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Blora Endang Rukmiati, S.Pd, MPd mewakili Kepala Dindik Blora, Hendi Purnomo, S.STP,MA.
Direktur RSUD dr R. Soetijono Blora, dr. Nugroho Adiwarso, Sp.Og menyampaikan bahwa saat ini pasien yang dirawat di ruang isolasi RSUD Blora sebanyak lima orang.
“Jadi ruang isolasi RSUD Blora, penuh. Kemudian di Klinik Bakti Padma, 24 orang, mau ada tambahan satu lagi, Dan ini juga sudah penuh. Dengan demikian RSUD Blora dan Klinik Bakti Padma hingga saat ini sudah penuh,” terangnya.
Kemarin, kata dia, sudah ada hasil swab negatif dua orang, sehingga sudah dipulangkan dan diganti yang baru.
“Oleh karena itu kami mohon dukungan dari warga masyarakat. Karena isolasi ini memang tidak mengenakkan, sehingga mohon diberi kesempatan untuk kesehatan diri sendiri dan masyarakat lain,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Blora Endang Rukmiati, S.Pd, MPd mewakili Kepala Dindik Blora, Hendi Purnomo, S.STP,MA antara lain menjelaskan sejak 16 Maret 2020 secara umum pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan teknologi informasi sesuai era saat ini yaitu revolusi industri 4.0.
“Namun harus kami akui bahwa pelaksanaan pembelajaran secara daring belum optimal, karena sangat mendadak, tiba-tiba berhenti,” ungkapnya.
Sekolah, lanjutnya, tidak ada kesempatan untuk mengondisikan siswanya dan mempersiapkan secara detail.
Usai konferensi pers, Wakil Bupati Blora menyapa dan memberi dukungan tenaga medis yang menjalani karantina di hotel Mustika Blora melalui sambungan video call. (Dinkominfo Kab. Blora).