Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Blora hingga kini tercatat ada 74 kasus. Satu orang meninggal dari kasus yang ada.
“Sudah ada 74 kasus, meninggal 1 orang. Kasus itu ada di Kecamatan Japah, Blora, Cepu, Ngawen, Kunduran dan Tunjungan,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Blora Lilik Hernanto, SKM, M.Kes, di Blora, Selasa(19/5/2020).
Untuk menekan kasus DBD, pihaknya terus melakukan banyak hal. Selain melakukan fogging di wilayah yang ditemui ada kasus, juga melakukan sosialisasi melalui berbagai cara.
Dipesankan, warga masyarakat supaya tetap giat melakukan Pembasmian Sarang Nyamuk (PSN). Karena dengan PSN sangat efektif untuk mencegah penyebaran DBD yang penularannya melalui nyamuk Aedes Aegypti itu.
Ia juga mengimbau agar masyarakat menciptakan lingkungan yang baik. Dengan menutup, menguras, mengubur (3M) pada tempat-tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk.
Tujuannya untuk meminimalisasi perkembangbiakan nyamuk. Jika ada gejala panas pada tubuh lebih dua hari atau hari ketiga belum kunjung turun, bisa diperiksakan ke dokter.
”Demam berdarah itu ada pendarahan di dalam tubuh. Nantinya harus pemeriksaan trombosit dan hematrokit,” paparnya.
Untuk mencegah ini, kata Lilik, dari dinas kesehatan meningkatkan kegiatan promotif. Berupa sosialisasi untuk melaksanakan 3 M. Serta melakukan fogging.
''Fogging tetap kita lakukan, hanya saja pengasapan hanya membunuh nyamuk dewasa, sementara dengan PSN akan menyentuh atau memusnahkan hingga ke telur maupun jentik-jentik nyamuk yang bisa menularkan DBD,” jelasnya. (Dinkominfo Kab. Blora).