Direktur RSUD dr. R Soeprapto Cepu, dr Fatkhur Rokhim menyampaikan bahwa semua pasien reaktif rapid test dan positif Covid-19 yang meninggal dunia, bisa dipastikan meninggal bukan karena faktor korona melainkan karena penyakit penyerta.
“Meninggalnya karena penyakit komorbidnya atau penyakit penyerta, bisa karena stroke, hipertensi, kencing manis atau penyakit lainnya. Jadi sampai hari ini, khusus yang di rumah sakit Cepu pasien yang meninggal karena Covid-19 tidak ada. Semoga tidak ada,” jelasnya dalam konferensi pers di media center posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora, Senin (8/6/2020).
Jadi, semua yang meninggal karena faktor komorbid yang sudah ada sejak sedia kala.
Dijelaskannya, sampai hari ini, tidak ada penambahan pasien kasus rawat inap di ruang isolasi Covid-19 di rumah sakit setempat.
“Alhamdulillah, tidak ada penambahan kasus rawat inap di ruang isolasi Covid-19,” jelasnya.
Menurut dr. Fatkhur, tiga hari yang lalu di ruang isolasi Covid-19 merawat tiga orang pasien. Dua pasien menunjukkan hasil rapid test reaktif masing-masing dengan penyakit penyerta, yang satu kencing manis dan satunya lagi stroke.
Sedangkan seorang pasien lagi, adalah pasien lama yang kembali dirawat, dimana swab test RT-PCR positif. Pasien itu karena terjadi gangguan fisik di rumah.
“Namun, satu orang di antara pasien itu, yaitu penderita stroke, karena usia lanjut, tadi pagi meninggal dunia pada pukul 07.00 WIB,” ungkapnya.
Dirinya berharap kedua pasien yang masih dirawat di ruang isolasi Flamboyan bisa sehat wal afiat seperti sedia kala.
“Kepada semua warga tetap dianjurkan menaati protokol kesehatan secara disiplin.Karena faktor itulah yang mampu memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” tandasnya.
Baik itu menyangkut physical distancing, jaga jarak dengan teman ketika interaksi, pakai masker dan selalu cuci tangan sesering mungkin dengan sabun pada air yang mengalir.
Upaya lain yang masih dilakukan oleh pihak rumah sakit Cepu, yaitu mengurangi jam kunjung pasien dan melakukan screening kunjungan baik itu pasien dan karyawan.
Pihaknya juga mengucapkan terimakasih karena masih banyak komponen masyarakat yang memberikan dukungan berupa donasi.
“Dan kami laporkan kepada Pak Sekda, bahwa kami sekitar satu jam lalu tadi menerima telepon dari kelompok masyarakat yang ada di Jakarta yang menawarkan bantuan ventilator,” pungkasnya. (Dinkominfo Kab. Blora).