Perwira Seksi (Pasi) Intel Kodim 0721/Blora Lettu Infanteri Lukman Hakim berharap pandemi Covid-19 segera benar-benar hilang sehingga kita semua bisa menjalankan aktivitas seperti biasanya.
Menurut dia, tidak bosan-bosan mengajak kepada warga masyarakat untuk patuh dan taat kepada imbauan pemerintah dengan menjaga kesehatan serta menghindari tempat-tempat yang kemungkinan menjadi penyebaran Covid-19.
“Kita semua wajib mematuhi imbauan pemerintah,” ucap Pasi Intel Kodim 0721/Blora Lettu Infanteri Lukman Hakim mewakili Dandim 0721/Blora Letkol Infanteri Ali Mahmudi, SE dalam konferensi pers di media center posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Blora, Kamis (18/6/2020).
Di antaranya memakai masker keluar rumah, pembatasan sosial (social sistancing ), menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir, tidak menggunakan tangan untuk mengusap mata, hidung dan mulut, tetap di rumah jika tidak penting.
“Dan yang terpenting terapkan pola hidup bersih dan sehat,” tandasnya.
Dijelaskannya, berdasarkan update terakhir monitoring data Covid-19 Kabupaten Blora Kamis (18/6/2020) hingga pukul 11.17 WIB, yaitu jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) 669 terdiri proses pemantauan 80, selesai pemantauan 588 dan meninggal 1 orang.
“Orang Dalam Pemantauan (ODP) 1.034, proses pemantauan 26, selesai pemantauan 1.001 dan meninggal 7 orang,” urainya.
Berikutnya, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 63 orang, terdiri pengawasan 5 orang, meninggal 11 (PCR negatif-bukan Covid-19), meninggal 0 (menunggu hasil swab), meninggal 7, selesai pengawasan 39 (negatif).
Berikutnya, Rapid Test 56 orang, terdiri rapid test reaktif OTG 30, ODP 23 dan PDP 3. Positif Covid-19 sebanyak 43, dirawat 33, sembuh 6 dan 4 meninggal orang.
“Kalau kita melihat situasi dan kondisi sekarang ini, kita memasuki adaptasi kebiasaan baru (new normal) sehingga banyak sentral-sentral ekonomi di Blora yang sudah mulai dibuka,” terangnya.
Seperti pasar hewan, tempat ibadah, olah raga bahkan tempat pedagang kaki lima.Akan tetapi, lanjutnya, meskipun belum maksimal, pelaksanaannya tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Pada konferensi pers kali juga disampaikan informasi oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora Hadi Praseno, S.Sos selaku Seketaris II Tim GTPP Covid-19.
Menurut Hadi Praseno, meningkatnya angka kasus Covid-19, belum tentu dapat diartikan bahwa keadaan semakin buruk. Perjuangan kita dalam melawan pandemi Covid-19 bukan berarti gagal.
“Karena kenaikan angka kasus Covid-19 dipengaruhi banyak faktor. Kita harus melihat, penambahan jumlah itu karena apa,” ucapnya.
Meningkatnya penambahan kasus positif Covid-19, kata dia, yang paling mudah dilihat adalah faktor adanya penambahan pemeriksaan.
“Penambahan kasus positif bertambah tinggi karena jumlah pemeriksaan bertambah tinggi,” tegasnya.
Hasil jumlah pemeriksaan terhadap orang yang diperiksa, lanjutnya, mempengauhi angka kasus rata-rata penambahan positif lainnya.
Dengan kata lain, apabila nilai angka positif menunjukkan hasil yang sama berarti tidak ada perbedaan, meski jumlahnya bertambah.
Pada kesempatan yang sama juga disampaikan informasi oleh Direktur RSUD dr R Soetijono Blora, dr Nugroho Adiwarso, Sp.Og.
“Sampai saat ini di ruang isolasi RSUD Blora ada dua pasien yang dirawat. Sedangkan di klinik Bakti Padma tingga satu orang,” jelasnya.
Dirinya mengimbau kepada keluarga pasien yang menyatakan untuk isolasi mandiri agar menerapkan protokol kesehatan yang telah disepakati.
“Supaya disiplin dan melaksanakan sesuai dengan kesepakatan kita bersama,” tegasnya.
Diharapkan menjadi kesembuhan semuanya, sehingga tidak menjadi pusat penyebaran yang baru.
“Kami mohon bantuan Puskesmas untuk memantaunya, juga dari Kepala Desa dan Kecamatan ikut memantau teman-teman kita yang pulang dari Bakti Padma kemarin. Swab yang belum dilaksanakan untuk dipatuhi dan diharapkan negatif hasilnya,” ujarnya. (Dinkominfo Kab. Blora).