Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Balong, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Susanto mengatakan memasuki adaptasi kebiasaan baru mengimbau kepada pengunjung griya keramik Blora (destinasi wisata edukasi) supaya patuh protokol kesehatan.
“Kami imbau semua pengunjung supaya mematuhi protokol kesehatan,” ucapnya di Blora, Minggu, (5/7/2020).
Ia mengatakan sejak mendapatkan simulasi dari Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora secara perlahan mulai berbenah dan membuka kembali griya keramik Blora untuk wisata edukasi kerajinan berbahan tanah liat.
“Secara perlahan kami buka kembali, karena saya yakin sudah banyak yang merindukan untuk belajar membuat kerajinan dari tanah liat ini,” jelasnya.
Hal itu, kata dia, dibuktikan dengan adanya sejumlah pelajar dan mahasiswa yang datang dan ingin melihat dari dekat cara membuat kerajinan gerabah dan keramik dari bahan tanah liat.
“Selama ini banyak anak-anak dan remaja yang ingin belajar, tapi karena dalam situasi pendemi Covid-19, maka harus mengikuti anjuran pemerintah,” kata dia.
Tetapi saat ini, lanjutnya, sudah mulai menerima pengunjung, namun dibatasi dan patuh protokol kesehatan seperti cuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir di tempat yang telah disediakan, ukur suhu tubuh, pakai masker dan jaga jarak.
“Selain itu kami lakukan penyemprotan disinfektan di ruang praktik pembuatan kerajinan,” jelasnya.
Sementara itu, Arsyad, salah seorang mahasiswa yang mengunjungi griya keramik mengaku senang dan antusias belajar membuat kerajinan tanah liat.
“Senang, diterima dengan baik dan diajari membuat kerajinan sampai bisa. Jadi ingin mencoba lagi,” ucapnya.
Hal senada disampaikan oleh Fatiya, salah seorang pelajar SMA di Blora. Menurut dia, baru pertama kali datang ke griya keramik Blora di desa Balong.
“Saya baru pertama kali ke griya keramik Blora. Ternyata dibimbing dan diajari dengan baik. Senang sekali,” kata dia.
Seperti diketahui, Dinporabudpar Kabupaten Blora menyatakan wisata edukasi Balong berpotensi menjadi proyek percontohan (pilot project) wisata yang dibuka pada tatanan kehidupan baru (new normal) karena menawarkan secara paket.
Wilayah tersebut dinilai memiliki potensi wisata besar dan khas berupa kerajinan gerabah dan keramik.
Wisata edukasi di desa Balong mendapat dukungan nyata Pemkab Blora dan Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) sehingga mampu mengangkat perekonomian warga setempat. (Dinkominfo Kab. Blora).