Seputar Blora

BPBD Blora Melakukan Pendataan dan Evakuasi Korban Banjir di Kecamatan Kedungtuban dan Ngawen


Hujan deras yang mengguyur kabupaten Blora menyebabkan luapan banjir di wilayah Kecamatan Kedungtuban dan Ngawen, Rabu (30/12/2020) malam.

Demikian Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) dan Tim Reaksi Cepat  (TRC) Penanggulangan Bencana  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora melaporkan terjadinya banjir yang mengakibatkan rumah warga terendam air.

"Jadi itu karena luapan sungai Gladangan di Kecamatan Kedungtuban dan luapan banjir di Kecamatan Ngawen," kata Kepala Pelaksana BPBD Blora, Hadi Praseno,S.Sos.

Disebutkan dalam laporan, kejadian berlangsung sekira pukul 18.30 WIB.

Berawal pada pada Rabu (16/12/2020) sore sekitar pukul 15.00 telah terjadi hujan lebat dengan durasi lama di wilayah kecamatan Kedungtuban sehingga mengakibatkan banjir luapan sungai Glandangan.

Dari data awal yang dilaporkan, di wilayah Desa Kedungtuban dusun Ningalan RT 1 dan 3 RW 7 jumlah rumah terendam sekitar 30 rumahdengan ketinggian air 80-120 Cm.

Dusun Dukoh RT 2, 3 dan 7 RW 3
jumlah rumah terendam 7 rumah
dengan ketinggian air 40-50 Cm.

Kemudian Dusun Pucung RT 1, 2 dan 3 RW 4 jumlah rumah terendam 125 rumah
dengan ketinggian air rata2 50-120 Cm.

Dusun Wadung, RT 1 dan 7 RW 5
jumlah rumah terendam 50 rumah
dengan ketinggian air 50-100 Cm. Di RT 2 dan 6 RW 6, jumlah rrumah terendam 70 rumah dengan ketinggian air 50-120 Cm.

"Kerugiannya, beberapa rumah warga, dindingnya jebol dan roboh. Korban jiwa tidak ada," jelas Hadi Praseno.

Sedangkan di Desa Ngraho, untuk dusun Ningalan RT 1/RW 6, jumlah rumah terendam sebanyak 50 rumah.

Selanjutnya RT 2 RW 6
jumlah rumah terendam 3 rumah. Di RT 5 RW 6 jumlah rumah terendam 1 rumah.

"Rata-rata ketinggian air 100-150 Cm," ucapnya.

Berikutnya di Dusun Ngraho, RW 2 RT 7
rumah terendam 4 rumah ketinggian air sekitar 20-30 Cm.

Selanjutnya di Desa Wado, RT 7 RW 4
jumlah rumah terendam 3 KK dengan
ketinggian air rata-rata sekitar 50 Cm.

Di desa Sidorejo, RT 3 RW 2
jumlah rumah terendam 12, dengan
ketinggian air rata - rata 100-150 Cm.

Sedangkan di RT 4 RW 1
jumlah rumah terendam 4 dengan
ketinggian air rata-rata 50 - 80 Cm.

Di RT 6 RW 1 jumlah rumah terendam 3 rumah dengan ketingginian air rata-rata 150-200 Cm.

Sementara itu akibat hujan deras disertai angin yang berkepanjangan di kecamatan Ngawen, menyebabkan salah satu dinding rumah milik No Supardi warga Sawahan Kelurajhan Ngawen RT 4/ RW 5 roboh (kejadian 18.15 WIB)

Berikutnya di desa Kendayaan sekitar 25 - 30 rumah tergenang air luapan sawah antara desa Kedungsatriyan - desa Kendayaan.

"Hal ini dikarenakan lokasi pemukiman di dataran rendah (ledok). Ketinggian air yang sampai rumah mencapai 15 Cm," terang Hadi Praseno.

Menurutnya ada beberapa lokasi yang sudah surut. Sedangkan korban jiwa nihil.

Atas kejadian tersebut, BPBD Blora
melaksanakan pendataan asesment di lokasi.
Kemudian melaksanakan evakuasi warga yang terjebak banjir melaksanakan penyisiran lokasi banjir, serta pemantauan dan monitoring wilayah.

Selain itu berkoordinasi dengan lintas sektoral untuk rencana tindak lanjut
Diinformasikan arus banjir sangat deras menyulitkan proses evakuasi dan pendataan. (Dinkominfo Kab Blora/Tim).

    Berita Terbaru

    Ketua Gugus Tugas KLA : OPD Agar Tidak Pelit Berikan Data Dukung Kabupaten Blora Layak Anak
    19 November 2024 Jam 23:14:00

    Ketua Gugus Tugas Kabupaten Blora Layak Anak A. Mahbub Djunaidi,S.Pd., M.Si., menegaskan...

    Siswa SMK PSM Randublatung Belajar Demokrasi Melalui Pemilos
    19 November 2024 Jam 11:30:00

    SMK Pesantren Sabilil Muttaqien(PSM) Randublatung menggelar Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS...

    Musim Tanam 2025 : Prospek Pengembangan Areal Tebu di Blora Akan Meluas dan Cerah
    19 November 2024 Jam 10:47:00

    Sekretaris Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Kabupaten Blora Anton Sudibyo...