Industri rumahan pembuatan sandal jepit bermotif kayu yang dirintis oleh Muji Lasimin (38) warga Dukuh Sukorame RT 08/RW II Desa Tutup Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora ternyata diminati warga dari dalam dan luar kabupaten Blora.
Usaha yang dirintis setahun lalu bermula dari keinginannnya membuka peluang usaha di masa pandemi Covid-19 dari rumah. Muji Lasimin akhirnya berinisiatif mengembangkan industri rumahan sandal jepit dengan bahan PVC.
“Saya semula belajar dari youtube, terus saya praktikkan, bahannya PVC,” ucapnya saat menjual sandal buatannya di Pasar Sido Makmur Blora, Selasa (13/4/2021).
Muji mengaku ketika memulai mengerjakan pembuatan sandal akan membuka pintu rejeki untuk menopang kebutuhan ekonomi bersama orang tuanya. Ratusan pasang sandal jepit bermotif kayu dengan berbagai ukuran itu dikerjakan dengan Supangi (60), bapaknya.
“Untuk pemasaran saya melalui online, tapi juga saya jual keliling dan tawarkan langsung seperti di pasar Sido Makmur ini. Alhamdulillah hasilnya bisa untuk tambah modal dan membantu ekonomi keluarga,” jelasnya.
Pada awal pandemi Covid-19, kata dia, sandal jepit buatannya mampu menembus pasaran hingga ke Tuban, Jawa Timur dan Solo, Jawa Tengah.
“Itu tergantung pesanan juga, pada awal pandemi satu bulan mencapai 100 hingga 150 pasang sandal yang saya buat, dengan mematenkan motif kayu,” jelasnya.
Namun seiring situasi pandemi melanda di tingkat dunia, maka produksi sandal jepit buatan Muji juga surut.
“Saat pandemi memumcak, dalam satu bulan bisa buat 50 pasang sandal sudah bersyukur. Tapi sekarang sudah mulai stabil, satu bulan bisa buat 70 hingga 80 pasang sandal. Harganya cukup terjangkau, yakni Rp20.000,00 hingga Rp25.000,00 per pasang,” jelasnya.
Sementara itu Mariani, salah satu pengunjung di pasar Sido Makmur Blora mengaku senang dan tertarik dengan sandal buatan Muji.
“Tertarik dan coba ukur kaki, pas banget dan nyaman dipakai. Saya beli juga buat anak di rumah. Ini sandal jepit kreatif,” ucapnya. (Tim Dinkominfo Blora).