Infografis monitoring data COVID-19 diharapkan menjadi perhatian seluruh warga masyarakat Blora supaya tidak mengabaikan protokol kesehatan dan memutus mata rantai persebaran COVID-19 sebagai tanggung jawab bersama.
Peta zonasi risiko persebaran per kecamatan tersebut diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat untuk saling mengingatkan.
Disamping itu angka persebaran diharapkan dapat dijadikan kewaspadaan bersama.
Semua masyarakat di Blora supaya tetap waspada dan tidak panik, tetapi mengikuti arahan Pemkab Blora tentang Protokol Kesehatan COVID-19 agar aman.
Yaitu mengurangi keluar rumah bila tidak penting, mengurangi berkumpul dengan banyak orang, memakai masker, rajin melakukan cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, mengurangi mobilitas, meningkatkan stamina tubuh dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Waspada klaster keluarga.
Komitmen keterbukaan informasi publik ini bisa di akses melalui corona.blorakab.go.id.
Sementara itu, muncul klaster COVID-19 Desa Balongsari, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora hingga menambah jumlah penderita COVID-19 di Blora.
Diketahui, ada 35 warga setempat sesuai hasil swab test, terpapar COVID-19. Dua di antaranya harus opname atau dirawat di rumah sakit.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), Edy Widayat, S.Pd, M.Kes, MH membenarkan bahwa dari hasil tracing yang dilakukan oleh Puskesmas Banjarejo, hasilnya ada 35 orang di Desa Balongsari yang positif COVID-19.
"Dari 90 orang yang di-swab, hasilnya 35 orang positif COVID-19, dari jumlah itu dua di antaranya harus menjalani perawatan atau opname,’’ jelas Edy Widayat, Minggu (6/6/2021).
Dijelaskan, Dinkes bersama TNI dan Polri dan pihak terkait lainnya telah melakukan tindakan antisipasi, yakni terjun ke lapangan dan melakukan penyemprotan disinfektan, termasuk sosialisasi kepada warga yang terkena agar disiplin melakukan isolasi mandiri.
"Kami bersama TNI-Polri telah melakukan tindakan ke lapangan," jelas Edy Widayat yang juga Camat Todanan.
Diketahui, berawal adanya hajatan manten di Desa Balongsari, Kecamatan Banjarejo, Blora, sedikitnya ada 90 warga desa harus jalani swab test.
Menurut Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Sutik, kejadiannya berawal ketika ada hajatan mantenan di rumah salah seorang warga Desa Balongsari.
Setelah kegiatan hajatan selesai, banyak warga sekitar yang sakit dengan gejala pilek dan panas.
"Kebetulan ada salah seorang warga yang sakit itu periksa di Puskesmas Banjarejo, dan ketika di-swab antigen hasilnya positif. Selanjutnya tracing dilakukan kepada sejumlah orang yang kontak erat di acara hajatan mantenan tersebut. Sedikitnya sudah ada 90 warga yang di swab," jelas Sutik. (Tim Dinkominfo Blora).