Bupati Blora Arief Rohman, S.IP., M.Si bersama Dandim 0721/Blora, Letkol. Inf. Andy Soelistyo KP, S.Sos., M.Tr (Han) mengecak dan melakukan peninjauan ke lokasi penanganan korban banjir di Dukuh Kemadoh, Desa Jegong, Kecamatan Jati, Rabu (9/3/2022).
Banjir terjadi akibat luapan sungai sekitar embung Kemadoh pada Selasa (8/3/2022) sore yang mengakibatkan sebagian pemukiman warga setempat terendam air.
Ikut serta dalam peninjauan, Kepala Pelaksana BPBD Blora, Kepala Dinas Sosial P3A, Kepala DPUPR, Dinrumkimhub, Bappeda dan Baznas Kabupaten Blora.
Setibanya di lokasi, Bupati bersama Dandim menyempatkan masuk rumah warga yang dekat dengan sungai dan berdialog dengan korban banjir serta memberikan motivasi dan menyalurkan bantuan dari pemerintah.
Selain menyerahkan bantuan, Bupati Blora dan Dandim juga menyerahkan dana sosial dari Baznas Kabupaten Blora.
"Kita semua prihatin atas kejadian banjir ini. Jenengan semuanya alhamdulillah sehat dan tidak ada yang mengalami luka. Semoga bantuan ini bisa bermanfaat nggih. Kita minta nanti TNI Polri dan petugas BPBD untuk bisa membantu pembersihan sisa sisa banjir," ucap Bupati.
Tidak hanya menyerahkan bantuan, Bupati dan rombongan juga melihat kondisi Embung Kemadoh yang sempat meluap dan mengakibatkan banjir.
Saat meninjau embung, Bupati didampingi Kepala DPUPR dan petugas perwakilan BBWS Bengawan Solo selaku pengelola embung yang telah berusia 25 tahun itu.
Dalam kesempatan itu, Bupati berdiskusi di sekitar pintu air embung bersama DPUPR dan petugas BBWS Bengawan Solo sambil melihat kondisi embung yang sedimentasinya sudah tinggi.
"Ternyata embung yang dibangun tahun 1997 ini sedimentasi atau pendangkalannya sudah banyak. Tolong nanti disampaikan ke Pak Kepala Balai (BBWS Bengawan Solo) agar bisa dikeruk atau normalisasi. Tujuannya agar kapasitas daya tampung embung kembali normal dan memperkecil potensi banjir," kata Bupati Blora Arief.
Jika sudah dikeruk dan daya tampungnya normal kembali, Bupati berharap fungsi irigasinya juga bisa dirasakan oleh masyarakat khususnya para petani karena wilayah Kecamatan Jati ini terkenal daerah susah air saat kemarau.
Sementara itu di hadapan Bupati, Kepala Desa Jegong, Dianto menyampaikan bahwa ada 16 KK yang menjadi korban banjir pada mulai sore hingga petang.
"Banjir mulai datang sekitar jam 16:30 WIB sore hari sehingga warga langsung bersiap mengungsi di pemukiman yang lebih tinggi. Dan berangsur surut mulai sekira 20:00 WIB. Diperkirakan akibat tingginya curah hujan di hulu sungai sehingga sampai Kemadoh sini meluap," ucap Dianto, Kades Jegong.
Kepala Pelaksana BPBD Blora, Slamet Widodo, S.Sos, M.Si., menerangkan ketika mendapatkan laporan adanya banjir, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan Kades dan Kecamatan untuk menerjunkan petugas.
"Syukur Alhamdulillah banjir tidak berlangsung lama, petugas kita minta langsung melakukan pendataan dan identifikasi kebutuhan para korban bencana sehingga sore ini (kemarin) bantuan bisa disalurkan dan dihadiri langsung oleh Bapak Bupati dan Pak Dandim. Bantuan berupa sembako, sandang, peralatan sekolah, hingga selimut untuk 16 KK," terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Dandim Andy Soelistyo meminta agar Babinsa bisa ikut memantau debit air embung ketika hujan deras tiba dan membantu proses buka tutup pintu air embung.
"Ternyata hanya ada 2 petugas yang jaga untuk buka tutup pintu air. Saat banjir seperti kemarin butuh dua jam untuk buka pintu air. Tolong Danramil bisa mengerahkan Babinsa untuk membantu petugas pintu air ini. Koordinasi dengan Pak Kades, SOP nya coba disusun," tambah Dandim.
Parmi, salah satu warga korban banjir merasa senang dapat bantuan dari Bupati dan jajaran Pemerintah Kabupaten Blora. Dirinya berharap kejadian banjir tidak terulang kembali.
"Maturnuwun sanget (terimakasih sekali) Pak Bupati, Pak Tentara dan Bapak Ibu semuanya sudah menjenguk kami. Kita sudah pernah mengalami banjir seperti ini hingga 3 kali. Semoga embungnya segera dikeruk biar tidak banjir lagi," ungkap dia. (Tim Dinkominfo/Prokompim Blora).