Fakultas Kehutanan (FKT) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta bersama Pemkab Blora melaksanakan kegiatan penanaman pohon bertajuk “Trees For Solidarity”. Kegiatan dilaksanakan guna memaksimalkan fungsi hutan untuk menyejahterakan masyarakat desa yang ada di wilayah Blora Selatan.
Lokasi penananam di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Getas-Ngandong yang merupakan area pengembangan pendidikan dan pelatihan dalam pengelolaan hutan bagi civitas akademika FKT UGM. Penanaman difokuskan di Petak 146-147 Dukuh Kudu, Desa Nglebak, Kecamatan Kradenan.
Di petak itu sebanyak 4000 bibit pohon ditanam bersam. Baik di areal hutan, pekarangan warga dan pinggiran Sungai Bengawan Solo. Bibit pohonyang ditanam antara lain pohon jambu air, jambu kristal, kelengkeng, petai dan cemara.
Hadir dalam kegiatan itu Wakil Dekan FKT Bidang Aset, Keuangan dan SDM Dr. Rohman, S.Hut., M.P, Wakil Bupati Blora H. Arief Rohman M.Si, Wakil Departemen Silvikultur FKT UGM Ir. Sri Danarto, M.Agr.SC, Asisten Pemerintahan Sekda Blora Setyo Edy, SH.,M.Hum, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Ir. Dewi Tedjowati, Kepala Bagian Perekonomian Rudatiningsih SE.,MM, Camat Kradenan Sutarso dan mahasiswa FKT UGM sebanyak 175 orang.
Dalam acara itu, Wakil Bupati H.Arief Rohman M.Si mewakili Bupati Djoko Nugroho menyampaikan terima kasih kepada FKT UGM yang telah memberikan bantuan penanaman tersebut.
Ia berharap, pengelolaan kawasan hutan bukan hanya sebatas pada konservasi dan pendidikan saja, namun diharapkan dapat menjawab berbagai permasalahan kemiskinan, pengangguran, serta ketimpangan yang ada di desa hutan.
“Ini merupakan tantangan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Blora dalam pengelolaan hutan. Untuk itu, kami berharap ada kerja sama yang berkelanjutan dengan FKH UGM ke depan, supaya dapat terus memunculkan inovasi-inovasi dalam pengelolaan hutan yang baik.,” ujarnya.
Menurutnya kegiatan ini sejalan dengan visi misi Pemerintah Daerah Kabupaten Blora yang memfokuskan pembangunan di Blora bagian selatan. Sebagaimana diketahui bahwa Blora bagian selatan merupakan area miskin karena letaknya berada di tengah hutan.
“Dengan adanya pengelolaan kawasan hutan dengan konsep KHDTK ini, diharapkan UGM dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan dan meningkatkan ilmu pengetahuan tentang kehutanan,” ujarnya.
Khusus untuk penanaman bibit pohon buah-buahan kali ini, diharapkan kedepan hasil buahnya bisa dimanfaatkan warga masyarakat setempat sehingga bisa menambah penghasilan ekonomi. Selain itu juga untuk menunjang kebutuhan gizi dan vitamin.
Di tempat yang sama Wakil Dekan FKT Bidang Aset, Keuangan dan SDM Dr. Rohman, S.Hut., M.P menyampaikan bahwa kegiatan penanaman pohon di Desa Nglebak ini merupakan salah satu program KHDTK Getas-Ngandong yang dilaksanakan oleh UGM. Hutan yang dahulu hanya ditanami jati saja dan kurang memiliki manfaat untuk masyarakat, kini divariasi dengan penanaman berbagai jenis pohon.
“Selama ini hutan hanya ditanami dengan jati dan hasilnya belum bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat hutan. Sehingga banyak warga desa hutan yang membuka lahan hutan menjadi sawah di sekitar aliran sungai atau istilahnya corah untuk ditanami tanaman pangan. Bahkan jika warga terdesak dengan kebutuhan ekonomi, tak jarang mereka nekat mencuri kayu jati di hutan,” ujarnya.
Melalui program KHDTK, kata dia, UGM mengajak seluruh pihak terkait untuk mengelola hutan lebih baik lagi. Lahan yang dikelola UGM melalui program KDHTK seluas 10.901 hektar semuanya tidak akan ditanami jati saja.
“Jati maksimal 50 persennya saja, sisanya kita akan tanami dengan pepohonan lainnya yang bisa menghasilkan komoditas lain sehingga bisa meningkatkan pendapatan masyarakat desa hutan dengan sistem kerjasama melibatkan LMDH. Seperti kegiatan kali ini,” jelasnya. (Dinkominfo Kab. Blora/Tim).