Lahan hutan dan pekarangan banyak yang belum dimanfaatkan secara maksimal di kawasan desa hutan Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo wilayah Kabupaten Blora.
Hal demikian itu mendorong Bupati H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., untuk membangun sinergitas kerja sama dengan Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung (BPDAS HL) Solo.
Kamis (21/4/2022), Bupati yang akrab disapa Mas Arief datang langsung ke Kantor BPDAS HL Solo yang ada di Pabelan Sukoharjo.
Dengan didampingi Sekretaris Bappeda, Puji Ariyanto, S.Hut., M.Eng., dan perwakilan DPUPR, Bupati diterima langsung oleh Kepala BPDASHL Solo, Bpk Ir. Suratman, M.Si, dan jajaran.
Disini, Bupati dan tim melakukan diskusi program program penghijauan dan pemberdayaan masyarakat pedesaan kawasan hutan yang bisa dikerja samakan.
"Kabupaten Blora separuh wilayahnya masuk DAS Bengawan Solo mulai Kecamatan Jati, Randublatung, Kedungtuban, Kradenan, Cepu, Sambong, sebagian Jiken, sebagian Bogorejo dan sebagian Jepon. Oleh karena itu kita ingin ada program pembangunan kehutanan DAS Bengawan Solo yang ada di Blora kerjasama dengan BPDAS HL Solo," ucap Bupati Arief.
"Kita ingin mengembangkan potensi kehutanannya sesuai karakter lahan yang ada, dan bisa memberikan nilai ekonomi bagi masyarakatnya," kata Bupati.
Misalnya dengan menanam pohon buah-buahan yang potensi pasarnya bagus, seperti Alpukat dll. Seperti yang telah dilakukan BPDAS HL Solo di Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi yang telah mengembangkan 500 Ha lahan untuk ditanami aneka buah dan komoditas lain yang dikelola masyarakat.
Selain itu juga bisa dikembangkan bersama dengan Perhutani dan Cabang Dinas Kehutanan Jateng.
"Kedepan kita ingin Gerakan Menanam di Kabupaten Blora bisa terus kita galakkan menuju Blora yang ijo royo-royo. Semangat Sesarengan mBangun Blora bersama BPDAS HL Solo," kata Bupati.
Sementara itu, Kepala BPDAS HL Solo, Ir. Suratman, M.Si., menyambut baik kunjungan Bupati Blora ke kantornya dan menyatakan kesiapannya untuk membantu Blora dalam membangun DAS Bengawan Solo yang masuk wilayah kerjanya.
"BPDAS HL Solo ini wilayah kerjanya adalah seluruh daerah tangkapan air yang mengalir ke Sungai Bengawan Solo, ada 18 Kabupaten Kota di wilayah Jateng dan Jatim. Salah satunya memang Blora. Kami senang Pak Bupati hadir kesini untuk membangun rintisan kerja sama. Kami akan mendukung program tanam penghijauan selaras dengan kebijakan pusat," ungkap Suratman.
Dirinya menyampaikan bahwa saat ini BPDAS HL Solo juga telah membina pengelolaan lahan 500 Ha di lahan KHDTK Getas Ngandong tepatnya Kecamatan Pitu, Ngawi. Ada 17 kelompok tani yang dibina dan didampingi.
"Kepada 17 kelompok ini kita tekankan bahwa mereka bukan sebagai pemilik lahan namun pengambil manfaat dari lahan. Kita latih menanam aneka komoditas buah, mulai alpukat, klengkeng, sirsat dll. Ada kayu putih juga. Tidak hanya kita ajari menanam, namun juga proses perawatan dan pemasaran nya. Kita dampingi juga belajar hingga ke Lampung. Sedangkan di Klaten kita juga punya binaan Desa Alpukat," lanjut Suratman.
Menurutnya program-program seperti ini bisa ikut dikembangkan di Kabupaten Blora, bekerja sama juga dengan Perhutani dan Dinas Kehutanan.
"Kita akan lihat dulu potensi yang cocok di Blora apa. Nanti akan coba kita susun desa desa mana yang cocok. Maturnuwun Pak Bupati yang telah hadir langsung kesini. Biasanya kalau yang hadir pimpinan daerah nya langsung, akan dikawal serius programnya. InshaAllah kami siap bantu," ujar Ir. Suratman.
Diskusi kemudian dilanjutkan dengan paparan peta wilayah DAS Bengawan Solo yang ada di Kabupaten Blora untuk mengidentifikasi desa mana saja yang cocok sebagai pilot project percontohan program bersama BPDAS HL Solo. (Dinkominfo Blora/Prokompim).