Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora menyelenggarakan kegiatan jelajah budaya dengan melibatkan perwakilan pelajar SMA dan SMK. Tujuannya mengedukasi dna mengenalkan para pelajar tentang situs cagar budaya di wilayah Kabupaten setempat.
Kali ini, Rabu (18/4/2018) jelajah budaya dilaksanakan di wilayah kecamatan Kradenan. Yakni di desa Medalem dan desa Mendenrejo.
Tujuan yaitu melestarikan hasil karya budaya bangsa, serta turut serta dalam membentuk generasi yang menghargai budayanya sekaligus sebagai tujuan penelitian yang sarat dengan nilai-nilai edukatif, rekreatif dan eduatiment.
Di desa Medalem, para pelajar diajak melihat dan menyimak penjelasan tentang proses dan hasil penelitian arkeologi yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BP-SMP) Sangiran, Sragen.
“BPSMP Sragen sudah mengajukan ijin penelitian ke Dinporabudpar Blora. Sehingga anak-anak pelajar kami ajak untuk melihat dan menyimak langsung, baik proses maupun hasil yang diketemukan di dua kotak ekskavasi dengan lokasi yang berberda dalam satu wilayah desa Medalem,” ujar Kepala Dinporabudpar Drs. Kunto Aji melalui Kepala Bidang Kebudayaan Wahyu Tri Mulyani, AP, Kepala Seksi Budaya Sri Sumarwiyati, SE dan Kepala Seksi Sejarah dan Kepurbakalaan Setyo Pujiyono, SSn.
Dikatakannya, petugas BP-SMP memberi penjelasan hasil yang diperoleh selama melakukan penelitian arkeologi di wilayah Medalem yakni fragmen gigi dan tulang.
“Sekaligus mengedukasi kepada pelajar untuk paham dan mengerti langsung situs budaya Blora,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Haris Rahmanendra, Ketua Tim Kajian Potensi Situs Dasar Bengawan Solo, mengatakan, telah diketemukan empat fosil hewan purba oleh warga, sebelum tim BPSMP Sangiran berada di Desa Medalem.
Setelah warga menyadari tim BPSMP Sangiran berada di Medalem dan menangani kepurbakalaan, warga kemudian melaporkan hasil temuan kepada tim tersebut.
”Selain fosil kaki gajah purba, temuan yang paling terbaru adalah kepala bateng yang lengkap dengan tanduknya, yang ditemukan oleh warga pada Minggu (15/4),” ujarnya.
Dari penemuan ini kemudian Tim BPSMP Sangiran, terus melakukan penelitian fosil untuk memastikan jenis fosil tersebut. Hasilnya baru diketahui pada 21 April mendatang. Setelah tim selesai melakukan penelitian lebih lanjut.
Terkait identifikasi awal dari pemuan fosil kaki kaki gajah, Haris menyatakan, bahwa fosil itu sudah memiliki umur sangat lama. Bila dilihat dari tempat yang terdiri dari lapisan teras Menden, yang berada dipasir dan krikil fosil itu sudah berumur kurang lebih 166 ratus tahun.
Dikatakannya, tim BPSMP Sangiran terus melakukan penelitian dan tengah melakukan kajian terkait keberadaan fosil lain di Medalem.
Banyaknya penemuan fosil binatang purba dan juga fragmen binatang ini, lanjut Haris, karena untuk wilayah Desa Medalem yang berbatasan dengan Bengawan Solo ini termasuk situs purbakala yang termasuk dalam teras purba dan dinamakan teras Menden.
Sementara itu Utomo, teknisi laborat BP-SMP Sangiran mengemukakan penelitian dilakukan dalam setahun lima hingga tujuh kali dengan lokasi yang berbeda.
Selain diajak ke lokasi penelitian, puluhan para pelajar itu diajak melihat dari dekat lokasi diketemukannya fosil gajah purba Fosil Gajah Purba Elephas Hysudrindicus di dukuh Sunggun Desa Medalem.
Kemudian, diajak mengunjungi situs Goa Sentono di wilayah Mendenrejo. Di lokasi itu, para pelajar mendapatkan penjelasan oleh petugas Dinporabudpar.
“Kami senang dan ini kesempatan baik, sehingga tau tentang lokasi situs budaya dan kepurbakalaan, khususnya di wilayah Kecamatan Kradenan,” ujar Tiara, salah seorang perwakil;an pelajar dari SMA 1 Blora. (Dinkominfo Kab. Blora).