Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) Blora harus mengerahkan berbagai upaya dan kerja keras untuk mengatasi pembersihan sampah bendung serta sejumlah lokasi yang terdampak banjir hingga tanah longsor.
Kepala DPUPR Blora Ir. Samgautama Karnajaya,MT melalui Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA), Surat,ST., MT., menjelaskan kondisi cuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Blora akhir-akhir ini memicu terjadinya hujan lebat di hampir seluruh wilayah Kabupaten Blora sehingga mengakibatkan beberapa saluran drainase kota, saluran pengendali banjir dan sungai yang ada infrastruktur bendung banyak dikirimi sampah banjir dari daerah hulu yang menyangkut di hulu badan bendung di wilayah Kabupaten Blora.
Tidak hanya itu, beberapa lokasi saluran sudah banyak yang mengalami sedimentasi akut sehingga harus dinormalisasi secara intensif untuk mengembalikan fungsi saluran seperti semula.
"Kita kerahkan berbagai upaya, untuk antisipasi banjir hingga tanah longsor di Blora, jumlah cukup banyak, tapi tetap diupayakan untuk penanganannya meski terbatas anggarannya," jelas Surat, di Blora, Selasa (25/4/2022).
Disampaikan Surat, pertama, kegiatan normalisasi saluran Tuk Buntung - Gg Swadaya - Sidodadi - Bruk Bacin di Kelurahan Balun dan Cepu.
Kedua, pembersihan sampah banjir di Bendung Cigrok Kecamatan Jepon.
Ketiga, pembersihan sampah banjir di Bendung Kidangan Kecamatan Jepon. Keempat, pembersihan sampah di bendung Gabus Kecamatan Blora.
"Dan semua bendung-bendung yang menjadi kewenangan Pemkab Blora senantiasa dijaga kebersihannya dari sampah banjir," terangnya.
Petugas Operasi Pemiliharaan (OP) Irigasi DPUPR, menurut Surat, dalam posisi siaga di lokasi masing-masing sesuai wilayah kerjanya di seluruh Kabupaten Blora.
"Senantiasa melaporkan perkembangan kondisi terkini, sehingga sewaktu-waktu ada sampah banjir yang menyumbat bendung maka mereka siap untuk membersihkannya agar tidak menimbulkan banjir di kemudian hari," jelasnya.
Apabila sampah banjir begitu besar senantiasa dikoordinasikan bersama Dinas terkait seperti BPBD dan Dinas Sosial P3A untuk berkolaborasi bersama- sama ikut terjun langsung membersihkannya.
Menurut Kabid SDA, saat ini proses normalisasi saluran Tuk Buntung sudah berjalan sejak hari Jumat (21/10/2022).
"Sampai saat ini masih berlangsung di lapangan, kami mohon dukungan agar proses ini bisa berjalan dengan lancar," ungkapnya.
Sementara itu untuk laporan tanah longsor yang masuk segera dikoordinasikan dengan BBWS Solo dan BBWS Pemali Juana sesuai dengan kewenangannya masing-masing agar dapat segera didata dan direncanakan guna penanganan daruratnya.
"Kami mengharap juga peran serta masyarakat setempat untuk ikut bersama sama gotong royong melakukan penanganan darurat secara mandiri bersama pemerintah desa, kelurahan dan kecamatan setempat," harap Surat.
Pihaknya yakin, apabila kita punya komitmen bersama sama untuk Sesarengan Mbangun Blora maka penanganan darurat dapat dilakukan dengan baik.
"Semua harus bergerak jangan hanya mengandalkan dari pemerintah saja tetapi bagaimana peran serta partisipatif dari masyarakat perlu digalakkan kembali sesuai dengan kemampuan masing- masing," tegasnya.
InsyaAllah, semuanya akan bisa tertangani dengan baik jika kita memang mau bergerak bersama sama mewujudkan kembali gotong royong/kerja bakti/keneng gawe secara serentak bersama seluruh komponen pemerintah dan masyarakat.
"Mari masyarakat juga semakin sadar untuk bijaksana dalam mengelola lingkungan dan bijaksana dalam berperilaku mengelola sampah," tambahnya.
Minimal buanglah sampah pada tempat sampah bukan di selokan, saluran ataupun sungai agar fungsi saluran dan sungai kita bisa berfungsi dengan baik dan tidak menimbulkan bencana tanah longsor dan banjir. (Dinkominfo Blora).