Pemkab Blora melalui Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menyelenggarakan Sarasehan Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB). Sarasehan dibuka oleh Bupati Blora Djoko Nugroho di pendopo rumah dinas Bupati, Senin (14/5/2018).
Acara diikuti lebih kurang 100 peserta dari perwakilan tokoh lintas agama, Majelis Ulama Indonesia, Sedulur Sikep, TNI, Polri dan Akademisi.
Kepala Kantor Kesbangpol Blora Achmad Nur Hidayat, SH, M.Si, MM menyatakan dalam menyelenggarakan sarasehan tahun 2018 menghadirkan sejumlah nara sumber yaitu Kompol H. Sumaidi, S.Ag Kasat Binmas Polres Blora, Kepala Kemenag Blora H. Nuril Anwar, SH, MH diwakili HM Fatah, Drs. Djoko Santoso, M.Pd dari FKUB Blora dan Ustad KH Supandi dari Semarang.
“Sarasehan ini kami laksanakan sebagai upaya membangun toleransi dan kerukunan antar umat beragama sehingga diharapkan tercipta rasa persatuan dan kesatuan yang sejuk, damai dan sejahtera di Kabupaten Blora. Masyarakatnya siap membangun,” ujar Kepala Kesbangpol Blora Achmad Nur Hidayat, SH, M.Si, MM.
Sarasehan FKUB mengambil tema “Dengan Terbangunnya Toleransi dan Kerukunan Antar Umat Beragama NKRI Jaya”
Sehingga, kata Achmad Nur Hidayat, bisa menciptakan suasana kedamaian, saling menghormati, toleransi, dan menjunjung tinggi aturan hukum yang berlaku demi tegaknya persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai NKRI.
Di tempat yang sama Bupati Blora Djoko Nugroho dalam sambutannya mengapresiasi terselenggaranya sarasehan FKUB oleh Kesbangpol Blora.
Ia mengajak kepada seluruh umat beragama yang ada di Kabupaten Blora untuk senantiasa menciptakan kerukunan dan kebersamaan.
Menurutnya, selama ini Blora sudah cukup kondusif. Kerukunan dan keharmonisan ini harus terus dipupuk, salah satunya dengan melaksanakan sarasehan seperti ini.
“Baru saja kita dihentakkan peristiwa yang sangat mengejutkan yang terjadi di Surabaya. Yang dilakukan satu keluarga dan menimbulkan banyak korban. Oleh karena itu, kita hadir di sini untuk mencegah itu semuanya. Kita hadir di sini untuk melawan dan meniadakan kejadian serupa di tanah air. Khususnya di Kabupaten Blora,” ucap Bupati Djoko Nugroho.
Bupati Djoko Nugroho menyampaikan bahwa setalah mengikuti sarasehan para peserta bisa menyebarluaskan kepada para umat dan jemaat serta kepada warganya.
“Dengan demikian apa yang menjadi cita-cita bersama, tentang kemakmuran dan kesejahteran di Indonesia, Jawa Tengah, dan Kabupaten Blora khususnya, dapat terwujud,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Bupati Djoko Nugroho menyampaikan Empat Pilar Kebangsaan yaitu, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Undang-Undang Dasar 1945.
Menurut Bupati, Pancasila sebagai ideologi negara yang merupakan cerminan kepribadian bangsa, sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kemudian Bhineka Tunggal Ika, sebagai alat perekat pemersatu. NKRI merupakan rumah besar yang harus dijaga dan dibela terus keutuhannya. Selanjutnya UUD 1945, merupakan konstitusi, sumber segala sumber hukum.
“Agama mengajarkan umatnya untuk berbuat baik. Semua adalah ciptaan Tuhan. Perbedaan itu berkah untuk menjalin persatuan dan kesatuan,” ujarnya.
Di tempat yang sama Kasat Binmas Poles Blora Kompol H. Sumaidi dalam arahan antara lain menyampaikan lima semangat untuk menjaga dan menciptakan kerukunan antar umat beragama.
“Yaitu semangat melaksanakan ibadah sesuai agama, keyakinan dan kepercayaan masing-masing. Semangat kebangsaan dan cinta tanah air. Semangat persatuan dan kesatuan. Semangat menerima perbedaan dan semangat kemanusiaan dengan cinta kasih antar sesama,” jelasnya.
Hal senada disampaikan oleh HM Fatah dari Kemanag Blora. Menurutnya, kerukunan antar umat beragama harus terus didorong sebagaimana yang diatur dalam pasal 29 UUD 1945.
“Yang dimaksud adalah kerukunan internal umat beragama. Kerukunan antar umat beragama. Kemudian, kerukuran antar pemerintah dan umat beragama,” jelasnya.
Demikian pula inti yang disampaikan oleh sejumlah nara sumber sarasehan FKUB lainnya. (Dinkominfo Kab. Blora).