Pemerintah Kabupaten Blora melaksanakan rapat koordinasi (rakor) tentang Ekonomi, Keuangan, dan Industri Daerah (Ekuinda) serta sistem keamanan daerah menghadapi bulan Ramadan dan Idul Fitri 1439 Hijriyah.
Rakor dipimpin Bupati Blora Djoko Nugroho dilaksanakan di ruang pertemuan Setda Blora didampingi Wakil Bupati H.Arief Rohman M.Si, Kapolres AKBP Saptono SIK, MH, Kasdim Kodim 0721/Blora Mayor Kav Hyasintus Waleng, P, ST, dan Sekda Drs. Bondan Sukarno, MM, Rabu (16/5).
Bupati Djoko Nugroho dalam sambutannya mengatakan bahwa tujuan diadakannya rakor ini untuk mengetahui seberapa jauh kesiapan Pemkab Blora dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang sebentar lagi menjalankan puasa Ramadan dan Idul Fitri 1439 H.
Pelayanan yang dimaksud adalah menyediakan stok komoditas pangan atau sembako dengan harga terjangkau, menjamin kelancaran arus lalu-lintas saat mudik dan pengamanan selama Ramadan hingga Lebaran nanti.
Bupati Djoko Nugroho mempersilahkan masing-masing OPD terkait untuk menyampaikan kondisi terkini sebagai bahan evaluasi.
Yang pertama adalah Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Dindagkop UKM) Ir. Maskur, MM yang memaparkan kondisi harga sembako di Kabupaten Blora. Menurutnya saat ini sembako di Blora harganya masih relatif normal dan berada di bawah HET. Yang sedang mengalami kenaikan saat ini hanyalah telur.
“Harga telur di tingkat pengecer per kilogram nya Rp 24.000, sedangkan di supermarket Luwes Rp 22.000. Sedangkan harga yang ditetapkan provinsi Rp 26.000. Jadi meskipun naik, masih berada di bawah standart HET yang ditetapkan provinsi,” jelas Maskur.
Sedangkan gula pasir per kilogram nya saat ini Rp 12.000, Minyak Goreng Rp 11.000, Beras kualitas medium Rp 9.500, Tepung terigu Rp 7.000, Bawang Merah Rp 30.000, Bawang putih antara Rp 20.000 hingga Rp 23.000, Cabai Merah Rp 25.000, Cabai Rawit Rp 13.000, Daging Sapi Rp 110.000, Ayam Kampung Rp 70.000, Ayam Potong Negeri Rp 34.000, Garam Yodium Rp 7.000, semuanya dengan satuan per kilogram.
“Semua harga masih relatif normal. Jika nanti ada kenaikan di wilayah, saya minta Pak Camat bisa melaporkan ke dinas agar bisa segera kita atasi dengan menggelar operasi pasar. Kami juanya akan menyiapkan pasar murah dan 2100 paket sembako untuk fakir miskin yang pembagiannya nanti menunggu arahan Bapak Bupati,” lanjut Maskur.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Ir. Reni Miharti, M.Agr.Bus menyatakan bahwa stok beras di Kabupaten Blora saat ini sedang mengalami surplus. Pasalnya bulan Mei hingga Juni nanti petani sedang melakukan panen kedua.
“Kita perkirakan ada surplus hingga 233 ribu ton beras. Sehingga untuk beras, kita sangat berlebihan. Kebanyakan mereka menyimpan hasil panen kedua ini sebagai cadangan pangan sendiri,” ucap Reni Miharti.
Begitu juga dengan komoditas lainnya, stok masih aman. Yang masih mendatangkan dari luar daerah adalah bawang merah, kedelai dan telur ayam.
Perwakilan Bulog Blora, Bayu menyatakan stok beras di gudang masih mencukupi untuk kebutuhan selama bulan Ramadan hingga Idul Fitri.
“Masih ada 4.489 ton beras di gudang kami. Kami siap melakukan operasi pasar dan pasar murah jika memang diperlukan,” ucap Bayu.
Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Suma Novendi mengatakan bahwa Pertamina akan memenuhi semua kebutuhan LPG untuk Kabupaten Blora.
“Bulan Ramadan ini akan ada penambahan stok LPG sebanyak 3-5 persen. Sedangkan mendekati lebaran nanti akan ditambah 8 persen dari kuota normal. Sehingga tidak akan terjadi kelangkaan,” terang Suma.
Di bidang perhubungan, Kepala Dinrumkimhub, Ir. Samsul Arief menerangkan bahwa akan ada kerjasama dengan Satlantas Polres Blora dalam pengaturan lalu-lintas saat arus mudik dan balik. Pihaknya akan melakukan penjagaan di Pasar Kunduran, Pasar Ngawen, dan Pasar Jepon.
“Penambahan rambu lalu lintas dan penerangan jalan akan ditambah. Selain mengantisipasi mudik, saat ini jalur Blora juga semakin ramai karena efek ambrolnya jembatan Widang yang ada di perbatasan Tuban-Babat. Untuk kendaraan berat mulai H-4 nanti akan dihentikan agar arus mudik lebih lancar,” kata Samsul Arief.
Menanggapi hal itu semua, Bupati Djoko Nugroho meminta agar Bulog terus melakukan serapan beras petani yang saat ini sedang panen dengan harga layak. Terlebih saat ini sedang panen, dan petani butuh uang untuk keperluan Ramadan dan lebaran.
“Untuk harga sembako, saya kira ini masih normal. Jika ada kenaikan nanti kita gelar pasar murah. Kecamatan harus siap melaksanakan pasar murah di masing-masing wilayahnya,” kata Bupati Djoko Nugroho.
Khusus untuk pembangunan, Bupati meminta OPD terkait mulai menghentikan semua pekerjaan mulai H-7 lebaran.
“Untuk proyek trotoar, jangan sampai ada tumpukan material bangunan di badan jalan. Semuanya harus bersih. Begitu juga jalan yang di beton, mulai H-7 harus sudah dibuka sehingga bisa dilalui dua arah. Jangan ada buka tutup,” tegas Bupati.
Untuk keamanan dan kondusifitas wilayah, Kasdim Kodim 0721/Blora Mayor Kav Hyasintus Waleng, P, ST mengimbau kepada seluruh Camat untuk berkoordinasi dengan seluruh takmir masjid agar bisa melaporkan siapa saja yang diundang untuk memberikan ceramah saat kegiatan Ramadan hingga Idul Fitri. Jangan sampai ada ustad beraliran radikal yang diundang untuk memberikan ceramah di masjid.
Sedangkan Kapolres Blora, AKBP Saptono SIK, MH menyatakan pihaknya akan siap melaksanakan pengamanan selama Ramadan hingga Idul Fitri. Pihaknya akan melaksanakan Operasi Ketupat Candi 2018 mulai 8 Juni hingga 25 Juni mendatang.
“Ada 4 pos pengamanan dan 2 pos pelayanan yang akan didirikan. Pos pengamanan akan didirikan di Blok T, Pos DX Jiken, Ketapang Cepu dan Pertigaan Wulung Randublatung. Sedangkan pos pelayanan akan didirikan di Terminal Ngawen dan Alun-alun,” ungkap Kapolres.
Adapun peserta rapat adalah seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kepala Bagian Setda Kabupaten Blora, Camat, Perbankan, BUMD, dan perwakilan BUMN yang ada di Kabupaten Blora. (Dinkominfo Kab. Blora/Tim)