Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP. M.Si menandaskan bahwa tahun ini insentif untuk Guru Sekolah Keagamaan di Blora naik menjadi Rp 1 Juta. Dikatakan bahwa Pemkab Blora berkomitmen akan terus berupaya agar kesejahteraan guru madin dan TPQ yang ada di Kabupaten Blora bisa meningkat . Tidak hanya guru Madin dan TPQ, namun juga guru sekolah Minggu.
“Tadi saya tanya Pak Kabag Kesra bilang insentifnya naik. InsyaAllah tahun ini bisa mencapai satu juta,” ucap Bupati yang akrab disapa Gus Arief di sela-sela meresmikan gedung Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Nurul Furqon di Kelurahan Wulung, Kec. Randublatung, Senin (3/4/2023) sore.
Di acara itu, Bupati melakukan penandatanganan prasasti, dengan disaksikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Furqon, Kabag Kesra, Camat dan Forkopimcam Randublatung, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.
Bupati Arief Rohman mengemukakan hal itu saat menjawab aspirasi dari perwakilan guru Madin dan TPQ yang berharap agar insentif mereka pada tahun ini meningkat. Seperti dikemukakan Pengasuh Ponpes Nurul Furqon, Kiai Agus, yang juga perwakilan Badko LPQ Kecamatan Randublatung.
Dikatakan Gus Arief, saat ini ada sekitar 9 ribu guru TPQ, Madin dan Sekolah Minggu di Kabupaten Blora yang sedang diverifikasi. Karena kemampuan anggaran terbatas mungkin bentuk perhatian pemerintah belum bisa secara maksimal. Meski demikian pihaknya akan terus berupaya semoga kedepan bisa kita terus tingkatkan.
"Kita selesaikan pembangunan jalannya dulu nggih, nanti kalau sudah selesai pastinya porsi untuk kesejahteraan guru guru keagamaan bisa kita upayakan naik lagi. Sementara ini satu juta dulu," tambah Bupati.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesra Setda Blora, M. Toha Mustofa, menyampaikan bahwa saat ini pihaknya sedang menyiapkan tahapan pencairan insentif kesejahteraan guru keagamaan tahun 2023.
Dijelaskan, datanya ada 9.034 yang masuk dan sedang dilengkapi datanya. Pasalnya ada yang kurang alamat rumah, dan lainnya. Namanya Bantuan Kesejahteraan Guru (BKG) untuk Guru Madin, TPQ, dan sekolah Minggu.
Ditandaskan M. Toha Mustofa, jika tahun lalu besarannya Rp 600 ribu setahun dicairkan satu kali. Sekarang besarannya naik menjadi Rp 1 juta dengan pencairan dua kali masing-masing Rp 500 ribu. '' Pencairan pertama kami upayakan sebelum lebaran ini. Proses pencairan secara non tunai melalui transfer Bank Jateng," jelasnya. (DINKOMINFO BLORA/Prokompim)