Dinas Perumahan Pemukiman dan Perhubungan (Dinrumkimhub) melakukan ram cek angkutan bus di Terminal Tipe A Cepu untuk melihat kelaikan kendaraan.
Tim yang terdiri dari Dinas Perumahan Pemukiman dan Perhubungan (Dinrumkimhub), Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Polres Blora, menemukan ada satu bus yang tidak laik jalan, karena ban bus bagian belakang telah tipis.
Kemudian tim juga menemukan adanya 7 bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang keluar trayek. Meski demikian, bus-bus ini tidak diberikan penindakan, hanya diberikan peringatan.
Kasi Angkutan dan Keselamatan Dinrumkimhub Blora Ngadiyanto mengatakan, dalam ram cek kali ini 7 bus ditemukan seharusnya tidak masuk dalam trayek ke Cepu. Sebab, ke 7 bus itu seharusnya berada di trayek Pekalongan, Pati, Semarang, Kudus, Brebes, Malang dan Sumenep.
Dikatakan Ngadiyanto, bus luar trayek di Terminal Cepu bukan hanya kali ini saja ditemukan. Tapi setiap ramcek pasti ada, bus yang tidak sesuai dengan trayeknya.
‘’Tapi kalau untuk bus AKAP rata-rata kondisi busnya masih bagus dan laik jalan,’’ kata Ngadioyando, di Cepu (4/6/2018).
Sementara itu juga ditemukan ada satu bus jurusan Cepu Ngawi yang tidak laik karena ban belakang sudah tipis.
Menurut Ngadiyanto untuk hari ini masih dipersilahkan jalan. Hanya ketika besoknya kembali ke Terminal Cepu maka ban harus sudah diganti.
Kasat Lantas Polres Blora AKP Himawan Aji melalui Kanit Dikyasa Satlantas Polres Blora Iptu Yoga menuturkan, 7 bus yang melangar trayek untuk sekarang tidak langsung diberikan tindakan. Hanya diberikan peringatan. Tapi jika nanti ditemukan kembali ada di Terminal Cepu maka akan dilakukan tindakan tilang.
‘’Nanti kalau mendekati hari raya kita ada pemeriksaan lagi, kalau masih ada kita tindak ,’’ ujarnya.
Untuk bus yang luar trayek yang ada di Cepu lanjut Yoga, ternyata di Terminal Cepu ini hanya berhenti saja dan tidak menaikan penumpang. Meskipun penumpang juga hanya sedikit.
Sementara itu, selain melakukan ram cek kendaraan, supir dan kernet juga dilakukan tes kesehatan dan tes urine.
Kasi Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Teguh Catur mengatakan, untuk cek kesehatan dengan melihat tensi darah dari 14 supir. Ada 3 supir bus yang mengalamami tensi tinggi, dari 140, 170 sampai 200. Yang hal ini menurut Catur bisa bebahaya bagi pengemudi itu sendiri.
‘’Kalau tensinya sampai 200 itu, kemudian tiba-tiba darahnya tinggi dan kejang-kejang dijalan saat nyopir bisa bahaya,’’ jelasnya.
Oleh Dinkes sopir bus yang mengalami tensi tinggi diberikan resep obat oleh pihak Dinkes untuk menurunkan tensi darahnya.
Lalu untuk tes urin, lanjutnya tidak ditemukan supir yang positif narkoba.
‘’Narkoba negatif semua, dari 20 supir dan kernet yang ikut tes urine tidak ada yang terindikasi,’’ ujarnya. (Dinkominfo Kab. Blora).