Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora, Jawa Tengah gerak cepat tangani longsoran bahu jalan di wilayah Desa Kalisari Kecamatan Randublatung, Sabtu (2/11/2023).
Bupati Blora Arief Rohman,S.IP., M.Si., juga memeriksa dan memantau penanganan longsoran yang disinyalir akibat diguyur hujan deras.
Kepala Bidang Sumber Daya Air Ir. Surat, ST, MT mewakili Kepala Dinas PUPR Ir. Samgautama Karnajaya, MT, menuturkan aksi gerak cepat itu dilaksanakan sinergi dan kolaborasi bersama Bidang Bina Marga DPUPR Kabupaten Blora.
“Saling kerjasama bau membahu untuk melayani masyarakat, memastikan longsoran yang terjadi cepat ditangani sehingga fungsi jalan dan jembatan bisa kembali beroperasi normal kembali,” kata Surat.
Dikatakan Kabid SDA DPUPR Blora, rencana penanganan akan ditangani selama beberapa minggu ke depan dengan pembangunan talud beton.
“Kami mohon maaf kepada pengguna jalan, agar tetap berhati-hati ketika melintasi jalan tersebut mengingat selama perbaikan longsoran jalan akan dibuka satu lajur untuk lewat dengan buka tutup jalan,” terangnya.
Relawan Bidang SDA dikerahkan dalam gerak cepat penanganan longsoran itu. Termasuk alat berat juga dioperasikan.
Kejadian ini diketahui warga setempat pada Jum’at, (1/12/2023) sekitar pukul 16.00 WIB dan melaporkannya ke polisi.
Ivan Nugroho Jati, pengguna jalan yang sedang melintas mengatakan bahwa longsoran tersebut panjangnya sekitar 3 meter dengan kedalaman 10 meter. Bahkan, kondisi sebagian rabat beton menggantung.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Blora, Yudi Kristiawan, ST mewakili Kepala DPUPR Blora Ir. Samgautama Karnajaya, MT, mengungkapkan kejadian bencana alam longsor di bahu jalan sisi utara atau lebih tepatnya sisi timur jembatan utama penghubung Blora-Randublatung, wilayah Desa Kalisari Kecamatan Randublatung mengakibatkan dinding penahan tanah (talud) batu, ambrol.
"Kemarin kita mendapatkan informasi, bahwa ada bencana alam longsor yang mengakibatkan talud batu di area jembatan Kalisari ambrol, kejadiannya itu kemarin sore. Dan pagi ini, kita gerak cepat langsung ke lokasi jembatan Kalisari ini untuk melakukan penanganan darurat. Karena jembatan dan jalan di Kalisari ini adalah jalan kabupaten," kata Yudi Kristiawan.
Dikatakannya, anggaran untuk penangananya yakni menggunakan anggaran pemeliharaan rutin jalan dan jembatan.
“Semoga tidak ada terjadi susulan longsoran, mudah mudahan cukup ini saja," harapnya.
Untuk itu, pihaknya kembali menyampaikan kepada masyarakat, khususnya pengendara pengguna jalan kabupaten tersebut untuk berhati-hati.
Bagi kendaraan roda empat maupun berat untuk sementara melewati jalur yang yang lain sesuai dengan pengalihan arus lalulintas.
"Pengguna jalan untuk sementara, karena jalan ini lalu lintas utama Randublatung -Blora diharapkan untuk hati-hati dan untuk kendaraan berat untuk lewat jalan yang lain. Dari satlantas kemarin juga sudah memasang rambu-rambu di perempatan kamolan serta di Randublatung untuk kendaraan berat," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPUPR, Ir. Surat, ST., MT mengatakan sedang mitigasi dan berkolaborasi dengan Bidang Bina Marga DPUPR.
“Memang longsor ini sudah menggerus di bawah badan jalan, sehingga nanti kami bersinergi serta berkolaborasi dengan Bidang Bina Marga yang juga membidangi jalan, kita support, bagaimana caranya nanti longsoran yang terjadi ini nanti bisa teratasi dengan baik," terangnya.
Upaya bidang SDA, kata Surat, selain mensupport, juga ada tim dari relawan yang nantinya ikut hadir membantu.
“Jadi, dari Bina Marga sendiri nanti mengupayakan penanganan permanennya," terangnya.
Menurutnya, sudah ada beberapa teknik dari hasil pengamatan di lapangan, yang akan dilakukan oleh DPUPR Blora untuk menindaklanjuti longsoran di wilayah Desa Kalisari tersebut.
Dijelaskan Surat, ada dua hal yang lakukan bersama-sama, yang pertama memang yang paling mendesak untuk mengatasi pengembalian badan jalan ini nanti supaya tidak longsor, serta normal kembali,
Kemudian yang kedua mungkin nanti akan juga dilakukan pembangunan talud juga yang memang dilakukan Bina Marga.
"Jadi, dibawahnya jalan ini memang ada yang glonggong. Dan yang terkait kedua itu nanti kita upayakan bisa dilakukan, agar badan jalan sudah tidak menyebabkan longsor, kemudian keamanan jalan tidak terganggu, setelah itu kami baru beralih membuatkan talud di sebelahnya untuk kekuatan badan jalan juga," bebernya.
Dikatakannya, saat masih mengkaji, tingkat ke efektifanya untuk dilakukan pembrojongan.
"Harapan kami rencana dengan langsung kita tangani dari lining pasangan beton saja, supaya nanti ini bisa lebih kuat bisa permanen, kita sesuaikan dengan kondisi yang di lapangan,” jelas Surat.
Kondisi yang di lapangan saat ini memang ada beberapa hal yang bisa dilakukan, yang nanti dihat situasi dan kondisinya.
“Tapi teman-teman dari Bina Marga menyiapkan pekerjaan untuk pembuatan talud beton, supaya nanti guna penanganan langsung permanennya,” ujarnya.
Kemudian, yang badan jalan diupayakan juga penanganan-penanganannya, supaya nanti ketika badan jalan sudah clear nanti tidak menggangu proses pelaksanaan bidang Bina Marga, dan juga nanti dalam melaksanakan pekerjaan pembangunan talud betonnya, berfungsi sebagai pengaman secara permanen.
Ditegaskannya, kejadian bencana alam tanah longsor di wilayah Kalisari bukan karena tanah gerak, melainkan dari rembesan air.
"Memang ini ada beberapa rembesan air iya, karena disebelahnya itu tidak ada jurang, disamping itu memang umur talud ini juga sudah lama. Mungkin barangkali kemarin musim kemarau yang begitu panjang sehingga memang yang ada didalam (membentuk bulatan) tanah dan badan jalan itu sempat menyebabkan memuai," ungkapnya.
Tanahnya kemudian kering, akhirnya kena air seperti didorong (kepyar) yang menyebabkan ini terjadi.
“Tidak ada pengaruh tanah gerak. kalau getaran memang ada, karena diatasnya untuk lalu lintas jalan utama Blora-Randublatung. Dan, kendaraan muatan, lewat sini juga banyak," jelasnya.
(DINKOMINFO BLORA).