Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora Sunaryo, S.Pd.,M.Si., melaporkan program Sekolah Sisan Ngaji (SSN) dilatarbelakangi tiga hal.
“Pertama kebutuhan orang tua akan tambahan ilmu keagamaan terutama di sekolah umum. Kedua, pengaruh globalisasi yang makin masif dan keberadaan sosial media yang mempengaruhi perilaku anak, sehingga memerlukan benteng keagamaan yang lebih kuat. Ketiga, penguatan profil pelajar Pancasila yang menuntut terwujudnya pelajar yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa serta beraqlak mulia,” jelas Kepala Dinas Pendidikann Blora Sunaryo saat melaunching Sekolah Sisan Ngaji dan Pembukaan Pesantren Ramadan 1445 H di pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Rabu 20 Maret 2024.
Sunaryo melaporlan, pihaknya telah menempuh beberapa langkah di antaranya studi tiru ke Blitar Jawa Timur, rapat lintas agama guna menyusun kurikulum dan petunjuk pelaksanaan SSN, serta melakukan FGD dengan stage holder terkait seperti PCNU, PD Muhammadiyah, TP2D, Dewan Pendidikan, Badko TPQ, Forum Komunikasi Madrasah Diniyah Takmiliyah, Dewan Gereja, K3S, MKKS, IGTKI, Himpaudi dan lainnya.
“Kurikulum dalam Sekolah Sisan Ngaji menyinergikan antara Kurikulum Nasional (Kurikulum Merdeka), nilia-nilai religiusitas, dan nilai-nilai kearifan lokal. Tidak hanya nilai-nilai keislaman, tapi juga Kristen, Katholik, Hindu, Budha, bahkan penghayat kepercayaan,” ungkapnya
Dikatakannya, implementasi Sekolah Sisan Ngaji akan dilaksanakan secara serentak mulai tahun Pelajaran 2024/2025 dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik di masing-masing jenjang sekolah.
Yaitu, pada jenjang PAUD dilaksanakan melalui pembelajaran intrakurikuler dan pembiasaan. Pada jenjang SD dilaksanakan melalui pembelajaran intrakurikuler, khususnya dimasukkan dalam jam muatan lokal sekolah.ada jenjang SMP dilaksanakan melalui pembelajaran ekstrakurikuler
Sedangkan kebutuhan guru dalam program Sekolah Sisan Ngaji dilaksanakan yakni memanfaatkan guru agama pada satuan pendidikan yang bersangkutan, memanfaatkan guru agama yang kurang jam pada sekolah-sekolah terdekat, menyinergikan dengan lembaga-lembaga keagamaan, seperti Madin, TPQ, Sekolah Minggu, dan lainnya
Terkait pembiayaan dalam program Sekolah Sisan Ngaji dibiayai dengan Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Sumbangan lain yang tidak mengikat.
“Dalam kesempatan ini juga kami laporkan bahwa selama bulan Ramadan 1445 H sekolah mengadakan Pesantren Ramadan yang berisi kajian dan hikmah Ramadan yang dilaksanakan di satuan pendidikan masing-masing, serta menyesuaikan dengan kondisi masing-masing satuan pendidikan,” tambahnya.
Launching Sekolah Sisan Ngaji (SSN) dihadiri dan dilakukan langsung Bupati Blora Arief Rohman, SIP., M.Si. Launching dihadiri Forkopimda Blora, Bunda PAUD Blora Hj Ainia Salihah, PGRI, MKKS, Kepala Sekolah, Kepala Kemenag Kabupaten Blora, Ketua TP2D Kabupaten Blora, Ketua Dewan Pendidikan Kab. Blora, Ketua Badko TPQ, Ketua RMI, Pengawas dan Kepala Sekolah serta ratusan guru.
Bupati Blora dalam arahannya antara lain menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Dinas Pendidikan yang akhirnya melaunching program Sekolah Sisan Ngaji.
Bupati mengatakan bahwa fenomena anak-anak sekarang tentang akhlak harus kita kawal bersama-sama.
“Oleh karena itu muatan keagamaan yang selama ini jam pelajarannya di sekolah kurang akan ditambahkan dalam program Sekolah Sisan Ngaji,” kata Bupati Blora .
Dikatakan Bupati Blora, kebutuha orang tua saat ini terhadap anaknya selain mendapatkan ilmu umum, harus dibekali dengan ilmu agama sesuai dengan agamanya masing-masing.
“Agar dari sisi akhlak, anak-anak bisa kita jaga. Fenomena yang ada, seperti kita tahu kenakalan remaja dan sebagainya ini menjadi ancaman untuk anak-anak,” kata Bupati Blora.
Setelah melaunching program SSN, acara direligiuskan dengan tausiah oleh Nurul Burhan, penceramah Islam dari Bojonegoro, Jatim. (Dinkominfo Blora).