Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, menyelenggarakan pertemuan petani milenial 2024 di Resto D’joglo Blora, Rabu (12/6/2024).
Kepala Bidang Penyuluhan DP4 Kabupaten Blora Ir. Slamet Istiyono, MM menjelaskan dengan diselenggarakannya pertemuan petani milenial 2024 yang pertama kali diharapkan petani milenial Kabupaten Blora semakin kompak, dan muncul petani-petani milenial baru sehingga memajukan komoditas hasil pertanian Blora.
“Pada hari ini akan kita bentuk Forum Petani Milenial,” ucapnya.
Slamet Istiyono mencontohkan di Sleman sudah ada pasar lelang komoditas cabe dengan menggunakan teknologi informasi.
“Kita juga pernah mengirim petani ke luar negeri untuk belajar ilmu pertanian disana, untuk diterapkan di Indonesia khususnya Blora,” ungkapnya.
Koordinator Penyuluh DP4 Kabupaten Blora Mut Hadiyanto, S.ST membeberkan
tujuan penumbuhan dan pemberdayaan petani milenial berdasarkan keputusan Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian (BPSDMP) Kementan Nomor 178 tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penumbuhan dan Pemberdayaan Petani Milenial yaitu Sosialisasi program penumbuhan dan pemberdayaan petani milenial dan andalan.
Kemudian, menumbuhkan minat generasi muda dalam berusaha di bidang pertanian. Meningktakan generasi muda dalam usaha di bidang pertanian.
Selanjutnya, menumbuhkembangkan wirausaha muda pertanian (agrosociopreunership) yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan masyarakat.
Berikutnya, mendukung program Kementerian Pertanian dalam mewujudkan ketahanan pangan.
“Sasarannya adalah petani milenial dan andalan. Kelembagaan ekonomi petani atau korporasi petani,” jelasnya.
Sedangkan outputnya, tumbuh minat generasi muda dalam bidang pertanian, meningkatkan jumlah pemuda yang berusaha di bidang pertanian, meningkatkan kapasitas generasi muda utk berusaha di bidang pertanian,
meningkatnya jumlah wira usaha muda.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora, Ngaliman, SP, MMA, menyampaikan, pada bulan Agustus 2024 nanti petani milenial akan diikutkan untuk lomba tingkat Provinsi Jateng.
“Jangan malu bertanya dan belajar pada yang berpengalaman meskipun beliau lebih muda,” tuturnya.
Pertemuan semakin semangat saat dibuka sesion tanya jawab.
Dedy B dari Banjarejo menanyakan cara menjadi anggota kelompok tani baru.
Supar, asal Kunduran menyampaikan di Kunduran sudah dibentuk forum tingkat Kecamatan.
“Harapannya forum yang dibentuk Kabupaten mendapatkan perhatian khusus seperti support dan juga pembinaan,” kata dia.
Sedangkan Latif dari Japah menekankan menjadi ketua forum agar syaratnya lebih spesifik, seperti latar belakang dia hidup dari apa yang dia kelola, termasuk telah teruji sebagai leadership dan enterprenership
Sofa, dari Todanan menyampaikan harapannya bahwa kelompok tani dibentuk untuk memfasilitasi ?pertanian dan pemasarannya, sesuai komoditas. (Tim Kominfo / DP4 Blora).