Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah H. Abu Nafi, SH., mengingatkan, kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.
“Oleh karena itu dalam kehidupan sebaiknya berpegang teguh pada prinsip SIPS. Syukur, Ikhlas, Pasrah dan Sabar serta taat nasehat dari orang tua dan para alim ulama, tak terkecuali restu dari sang isteri,” ucap Abu Nafi saat menyampaikan sambutan pembukaan Focus Group Discussion (FGD) di ruang pertemuan Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Blora, Sabtu (15/6/2024).
Tema FGD yang disajikan, pendidikan digital peluang dan tantangan serta dirangkaikan paparan tahapan Pilkada 2024 dengan dari narasumber KPU Blora.
Sebelumnya Abu Nafi mengawali sambutannya dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah yang telah memberi kesempatan untuk bisa bersilaturahmi kepada para senior dan yunior mantan pejabat Pemda Blora.
Ia juga memotivasi kepada para peserta FGD agar setiap akan melakukan tindakan, kiprah dan mengambil keputusan dalam kehidupan hendaknya agar dilandasi dengan niat baik dan mohonlah petunjuk kepada Allah Tuhan Yang Maha Bijaksana.
Sehingga kalau kita gagal atau belum memperoleh hasil sesuai harapan jangan menyesal apalagi putus asa.
“Barangkali itu hadiah terbaik yang diberikan Allah yang kelak akan indah pada waktunya,” ungkapnya.
Untuk diketahui, Abu Nafi dulu pernah menjabat sebagai Kepala Inspektorat dan Wakil Bupati Kabupaten Blora. Ia termasuk sosok pemimpin yang sudah memiliki kapabilitas dan integritas yang tinggi baik di birokrasi maupun di dunia politik praktis.
Baginya, sudah terbiasa mengalami kekalahan dan kemenangan dalam berkompetisi. Namun ia meyakini wilayah manusia hanya pada ikhtiar dan usaha sedang hasilnya hanya milik Allah.
Lebih dari 25 tahun malang melintang selalu ikut berkompetisi di setiap Pemilu. Diawali tahun 2000 ikut pilkada, 2010 pilkada, 2015 pilkada, 2019 pileg dan 2024 pileg.
Oleh sebab itu ia selalu memberikan saran yang bijak bila ada para pejabat ketika mau memasuki purna tugas akan mencalonkan diri berkompetisi dalam pemilihan pileg maupun pilkada.
Menurutnya ada satu pertanyaan yang selalu diajukan oleh mbah Abu panggilan populernya, "Apakah sudah siap dengan beban mental dan beban material". Karena di dunia politik praktis ada pemeo, "Wani piro, kalau sudah siap bertarung harus berani menjawab piro-piro wani".
Dalam kesempatan itu Ketua PWRI Blora Ir. Bambang Sulistya, M.MA., memberikan spirit kepada pengurus PWRI agar waspada dan hati-hati dalam mensikapi berbagai informasi yang saat ini sedang semarak di media sosial tentang membajirnya berita hoaks.
“Jangan mudah terprovokasi apalagi mempercayahi berita berita yang isinya menjelek jelekan, memfitnah dan memecah belah kerukunan umat dan persatuan kesatuan bangsa,” tuturnya.
Stop menyebarkan berita hoaks dan ciptakan suasana kondusif serta semangat guyub rukun pasuduluran sak lawase.
"Ingat perbedaan itu rahmat dan sunatulah yang harus kita hormati dan jaga harmonisasi. Jadilah panutan baik di dalam keluarga maupun di masyarakat," ujarnya.
Menurut mantan anggota DPRD Blora dan Sekda Blora, ada tiga kriteria yang secara sederhana untuk referensi dalam memilih pemimpin dalam Pilkada.
Yaitu akronim KPK. K-Kesederhanaan baik dalam bersikap,berucap dan bertindak harus dimiliki oleh sosok kandidat pimpinan yang akan kita pilih. Karena kesederhanaan itu lambang kemapanan dan kejujuran.Tidak neko- neko apa adanya tidak memiliki ambisi untuk mendahulukan kepentingan pribadi dan selalu berorientasi untuk kemuliaan umat.
P-Peka terhadap berbagai persoalan kehidupan yang terjadi di masyarakat. Figur pemimpin yang sangat ditunggu- tunggu oleh masyarakat saat ini harus memiliki kepekaan tinggi dan suka berbagi atau hobi kepyur. Karena pemimpin yang suka kepyur membuat hidup mujur dan makin makmur.
K-Komitmen adalah menjadi faktor utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Sehingga masyarakat akan semakin yakin dan percaya terhadap sosok pimimpin yang memiliki komitmen yang tinggi.
“Dalam tataran praktis visi dan misi yang dijanjikan akan diujudkan ketika terpilih,” ungkapnya.
Sementara itu Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia (Divisi Sosdiklih Parmas, dan SDM) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blora Ahmad Mustakim mengajak seluruh warga masyarakat Blora yang sudah mempunyai hak pilih untuk datang mencoblos di TPS masing-masing pada Pemilihan Kepala Daerah tanggal 27 November 2024.
“Tidak terkecuali kepada pengurus dan anggota Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI), punya peran untuk menyukseskan Pilkada serentak 2024,” kata Mustakim.
Ia menyebut, tahapan Pilkada 2024 Calon Gubernur dan Wakil Gubernur serta Calon Bupati Wakil Bupati sudah berjalan.
Tahapan di Blora sudah berjalan dengan diawali peluncuran maskot Si Baba dan jingle Pilkada, pada Sabtu 1 Juni 2024 lalu.
“Untuk tahapan saat ini adalah pemutakhiran data pemilih dan pembentukan petugas pemuktakhiran data pemilih (pantarlih),” terangnya.
Dijelaskan, tahapan Pilkada 2024 tertuang dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum No 2 tahun 2024.
Tanggal 24-26 Agustus 2024 penguman pendaftaran,tanggal 27 Agustus-21 September 2024 penelitian persyaratan calon. 22 September 2024 Penetapan pasangan calon, 25 September- 23 November 2024 pelaksanakan kampanye dan 27 November 2024 pemungutan suara.
Peserta FGD yang terdiri pengurus dan anggota PWRI dari Kabupaten Blora, kecamatan dan kelurahan tampak antusias mengikuti hingga selesai. (Tim).