Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Blora Pratikto Nugroho, S.Sos., MM mengatakan bahwa menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menjaga kondusifitas ruang publik dan ruang digital.
“Ini menjadi satu tantangan kita sehingga kami harus menggadeng banyak komponen, stageholder didalam melaksanakan kegiatan ini. Menjaga kodusifitas ruang publik dan ruang digital,” kata Pratikto Nugroho dalam diskusi bersama puluhan awak media cetak, elektronik dan online di Jo Green, Blora, Kamis (5/9/2024).
Ia juga menandaskan bagaimana kita meningkatkan literasi digital masyarakat, karena sekarang ini tidak dipungkiri begitu meningkatnya penggunaann sosial media di platform digital.
“Kenapa ini memang harus kita antisipasi, karena berdasarkan data di KPU, pemilih terbanyak di Pilkada mendatang adalah kalangan milenial, itu sampai 52%, yang mana mereka lebih sering menggunakan platform digital dalam rangka bersosialisasi, berintegrasi dan sebagainya,” kata Kepala Dinkominfo Blora Pratikto Nugroho.
Termasuk dalam menyerap, melihat pekembangan situasi nanti kaitannya dengan gadget yang mereka miliki.
“Dan kita ketahui, di kalangan muda ini kadang kala pemahanan politik terbatas. Sehingga menjadi tugas Kominfo untuk memitigasi berbagai kemungkinan timbulnya berita-berita hoaks, kampanye hitam (black campaign) dan sebagainya yang dimungkinkan itu akan terjadi, sehingga ini menjadi tanggungjawab kita bersama bagaimana kondusifitas terjaga sebaik-baiknya,” paparnya.
Ia membeberkan, bagaimana kualitas demokrasi itu bisa terjadi, kuncinya ada empat pilar yang harus dipahami bersama. Pertama, keamanan informasi (keamanan digital). Kedua, etika digital. Ketiga, keterampilan digital dan keempat budaya digital.
Pada kegiatan yang dirangkaikan sosialisasi Ketentuan Bidang Cukai Tembakau (DBH CHT) Tahun 2024 yang diselenggarakan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Kudus bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Blora, Pratikto Nugroho menjelaskan bahwa peran pers sangat dominan sebagai penjaga pilar ruang digital dan ruang publik di masyarakat, khususnya di Kabupaten Blora.
“Karena pers memiliki fungsi yang strategis dalam menciptakan kondusifitas di daerah. Itu sebagaimana penekanan Dewan Pers, ada beberapa catatan yang kami kutip dari hasil rapat kemarin,” katanya.
Peran pers adalah penyaji informasi yang kredibel, aktual dan transparan. Kemudian adalah pengawasan independen, menyaring informasi sesuai kode etik dan etika jurnalis. Selanjutnya, menjaga netralitas pemberitaan.
Dalam acara itu juga dihadirkan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Blora Heri Purnomo dan Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Blora, Muhammad Mustain.
“Medsos ini bukanlah sebuah ‘media’, medsos adalah media sosial masing-masing pribadi. Kalau kita media mainstream ini, ada organisasi yang jelas, ada Pimred, ada redaksi, yang memang tidak seperti medsos yang secepat itu untuk menginformasikan kepada masyarakat,” tegas Ketua PWI Blora Heri Purnomo.
Pada kesempatan yang sama Muhammad Mustain dari Bawaslu Blora menginformasikan terkait tahapan Pemutakhiran Daftar Pemilih (Mutarlih) yang dimungkinkan ada kerawanan sehingga perlu pengawasan.
Bupati Blora Dr. Arief Rohman., S.IP., M.Si., juga berkenan hadir dan menyampaikan ucapan terimakasih kepada para jurnalis sehingga di Kabupaten Blora senantiasa kondusif.
“Kondusif ini, salah satunya adalah sumbangsih dari teman-teman media semuanya. Tentunya pemerintah sangat terbuka menerima saran kritik dalam hal perbaikan, ked epan kami mohon dukungan dan partisipasi dari semuanya, terhadap isu-isu yang menjadi kebutuhan masyarakat,” tuturnya. (Tim Dinkominfo Blora).