Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024 Komisi Pemilihan umum (KPU) Kabupaten Blora menggelar Rapat Kerja (Raker) di Kantor KPU Blora, Kabupaten Blora, Jumat (6/9/2024).
Raker tersebut membahas Pelaksanaan Sosialisasi ean Sasaran Sosialisasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Bupati dan Wakil Bupati Blora Tahun 2024 yang dihadiri oleh anggota KPU Kabupaten Blora, Kepala Dinkominfo, Kepala Dinas Pendidikan, Perwakilan Badan Kesbangpol Blora, Sekretaris KPU Blora dan jajarannya, ketua PPK dan anggota PPKD se-Kabupaten Blora.
Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Blora Noorman Pramono, S.IP. membuka agenda sosialsasi dan menyampaikan kegiatan ini merupakan upaya untuk mensukseskan Pilkada gubernur dan wakil gubernur Provinsi Jawa Tengah serta pemilihan bupati dan wakil bupati Kabupaten Blora,
“Indikator kesuksesan pemilihan ini adalah tingginya partisipasi masyarakat dalam menggunakkan hak pilih hingga dikonversi menjadi suara sah," jelasnya.
Dalam pernyataan tersebut Noorman Pramono mengajak panitia penyelenggara pemilu se-Kabupaten Blora yang hadir untuk gencar melakukan sosialisasi dengan menggunakkan berbagai metode serta beragam bentuk kegiatan.
Berikutnya, Ahmad Mustaqim, S.Pd.I., Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM KPU Blora menjelaskan upaya sosialsasi ini juga sebagai tindak lanjut evaluasi atas pelaksanaan pemilu sekaligus evaluasi hasil sosialisasi yang telah dilakukan.
Ia menyebutkan terdapat beberapa studi kasus, seperti; surat suara rusak, pemilih pemula yang membahas masih maraknya politik uang (money politic), dan kasus viral sebelumnya terkait ASN dan atau penyelenggara pemilu yang tidak bijak dalam menggunakkan media sosial atau medsos.
“Perlu adanya sosialisasi dan edukasi” Jelas Mustaqim.
Terdapat dua upaya sosialisasi yang dapat dilakukan yaitu metode langsung dan tidak langsung. Ahmad Mustaqim menjelaskan terdapat berbagai metode kegiatan sosialisasi yang dapat dilakukan, seperti; forum warga, diskusi, seminar, talkshow, pemanfaatan budaya local, dan kegiatan lainnya yang memudahkan masyarakat mendapatkan informasi secara baik.
Ahmad Mustaqim juga menyebutkan juga dalam paparannya tentang segmentasi sosialisasi dapat dilakukan kepada beberapa segmen, antaralain; Pemilih pemula (anak sekolah), pemilih muda, (mahasiswa/ dewasa), penyandang disabilitas, kelompok marjinal, kelompok atau komunitas dan warga Internet.
Lebih lanjut, dalam sesi diskusi Kepala Dinkominfo Blora Pratikto Nugroho memberikan masukan upaya sosialisasi yang dilakukan KPU membutuhkan inovasi dengan pembuatan konten yang menarik bagi anak-anak muda, mengingat jumlah pengguna medsos didominasi oleh kalangan muda.
“Sekitar 52% pengguna internet adalah anak-anak muda, sehingga perlu upaya untuk membuat konten menarik untuk kalangan muda” jelas Kadinas Kominfo Blora.
Saran tersebut disambut baik KPU Blora dan sangat berharap penyebaran informasi serta sosialisasi nantinya dapat tersebar juga melalui media sosial OPD dan desa se-Kabupaten Blora
Ahmad Mustaqim sebelum menutup paparannya berpesan kepada seluruh peserta rapat yang hadir bahwa upaya sosialisasi merupakan tanggungjawab seluruh komponen masyarakat.
“Pemilu BUKAN hanya menjadi tanggungjawab pihak penyelenggara saja, akan tetapi menjadi tanggungjawab seluruh komponen masyarakat,” jelasnya. (Tim Dinkominfo Blora).