Seputar Blora

KORMI Blora Ikut 'Geol' di Gelaran Tayub Massal BCF 2024


Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kabupaten Blora ikut menyemarakan tayub massal 3.000 penari dalan rangkaian acara Blora Culture Festival 2024 di lapangan Kridosono Blora, Sabtu (7/9/2024).

“Kami memberi respon positif terhadap terselenggaranya Blora Culture Festival (BCF) 2024. KORMI juga telah mengirimkan penari tayub untuk memberi dukungan dan berpartisipasi menyukseskan gelar tayub massal,” kata Subekti, Pengurus KORMI Kabupaten Blora, Sabtu (7/9/2024).

Hal itu, menindaklanjuti Surat No 005/078-3 tertanggal 20 Agustus 2024 dari Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora.

Ia juga merasa senang dan bangga karena dengan adanya kegiatan tersebut secara langsung juga ikut membangkitkan dan memsyarakatkan olahraga rekreasi di Kabupaten Blora.

“Karena sangat bermanfaat, selain dapat menghibur masyarakat, menumbuhkan semangat persaudaraan dan Kerukunan juga ikut nguri uri budaya leluhur serta dapat memotivasi generasi milenial agar ikut merasa memiliki bahwa budaya tari tayub mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan umat untuk tetap dilestarikan,” ungkapnya.

Termasuk, BCF menggerakkan perekonomian masyarakat.

Sementara itu H.Soedadyo, Sekretaris KORMI mengungkapkan dengan digelarnya BCF 2024 berarti Pemerintah Kabupaten telah hadir dalam ikut cawe- cawe mempromosikan dan menumbuh kembangkan budaya tayub kepada masyarakat luas sehingga seni tayub makin dicintai dan digandrungi oleh masyarakat.

Termasuk menggelar BCF 2024 merupakan keputusan yang bijak dan cerdas dari Bupati Blora Dr. Arief Rohman karena dalam kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan agenda penyerahan sertifikat pencatatan inventarisasi dari Kementerian Hukum dan HAM yang memutuskan dan menjelaskan bahwa tayub Blora telah resmi dicatat sebagai Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) yang merupakan bentuk pengakuan penting atas keberagaman budaya tradisional yang dimiliki oleh Kabupaten Blora.

“Dengan adanya sertifikat tersebut tak perlu dikawatirkan lagi budaya tradisional yang dimiliki akan diakuhi atau diklaim kekayaan intelektual oleh pihak lain,” ucapnya.

Beberapa warisan budaya tradisional yang telah tercatat dalam KIK selain Tayub,yaitu wayang krucil,jipang panolan,Jamasan dan kirab pusaka Kyai Bismo,Sedulur Sikep,Wayang tengul,Grebeg Sedekah Bumi, serta tradisi perang nasi di desa Gedang Dowo dan Jamasan pusaka Mbah Ndoro Balun.

Dalam kesempatan yang sama, H.Harsono Wakil Ketua KORMI sangat berharap agar BCF ditahun yang akan datang bisa diselenggarakan oleh Bupati lebih semarak,variatif dan peserta lebih banyak lagi karena kegiatan seni tayub dapat meningkatkan imunitas diri dan penangkal stres.
Lain halnya kesan yang diungkapkan oleh Pambayun dan Windrati pengurus KORMI yang ikut menjadi peserta BCF 2024.

Ia menyampaikan uneg-uneg bahwa gelar BCF selain dapat menghibur diri juga dapat dijadikan forum silaturahmi akbar yang bisa jadi ajang sesarengan mbangun K3-Kerukunan, Kekeluargaan dan Kebahagian. (Tim).

    Berita Terbaru

    Bertepatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Puncak HUT ke-81 PSM Randublatung Gelar Sholawatan, Pengajian dan Bagi Beasiswa Puluhan Juta
    16 September 2024 Jam 17:52:00

    Ketua Yayasan Perguruan Islam Pesantren Sabilil Muttaqien (YPI PSM) Kecamatan Randublatung...

    Ilusa Gelontorkan Ratusan Tangki Air Bersih ke Desa Terdampak Kekeringan
    16 September 2024 Jam 15:51:00

     Ikatan Alumni SMA Negeri 1 Blora (ILUSA) lintas generasi, gelontorkan ratusan tangki air...

    Bazar UMKM PKKP di Wisata Noyo Gimbal
    15 September 2024 Jam 21:28:00

    Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, melalui program Pengembangan...