Dalam rangka memperingati Hari Radio Nasional 2024, pelajar SMK dan Mahasiswa dari sejumlah sekolah dan perguruan tinggi mengunjungi Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Gagak Rimang Blora, Rabu (11/9/2024).
Kedatangannya diterima langsung oleh Direktur Utama (Dirut) LPPL Radio Gagak Rimang Blora Kasiyanto, SE di studio setempat.
“Kami disambut dengan baik dan ramah oleh Pak Dirut LPPL Radio Gagak Rimang Blora. Jadi tujuan kami memperingati Hari Radio Nasional 2024 dan ingin mengetahui alur dan proses penyampaian informasi serta layanan ruang digital melalui radio,” kata Dhania Ayu Ninda Sutara, mahasiswa Semester V, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Sementara itu perwakilan pelajar SMK, Restika Dewi Istiana, mengucapkan terimakasih atas sambutan dan arahan saat mengunjungi LPPL Radio Gagak Rimang Blora.
“Terimakasih telah menerima kami, terimakasih atas arahan dan bimbingannya. Selamat Hari Radio Nasional 11 September 2024. Semoga, Radio Gagak Rimang khususnya, di era digital, radio tetap menjadi media yang mendekatkan hati dan suara rakyat,” kata siswa jurusan DKV SMK Muhammadiyah 1 Blora itu.
Dirut LPPL Radio Gagak Rimang Rimang Kasiyanto, SE., mengapresiasi minat generasi muda yang ingin lebih dekat mengenal dunia broadcast, selain itu bisa menumbuhkan minat untuk cinta radio.
“Kami sangat mengapresiasi, agar generasi muda lebih dekat dan mengenal radio sebagai media yang efektif dan komunikatif untuk mengakses informasi,” katanya.
Dalam kunjungan itu pelajar dan mahasiswa dari sejumlah SMK dan Perguruan Tinggi dikenalkan ruang produksi dan peralatan siaran di LPPL Radio Gagak Rimang.
Oleh Dirut LPPL Radio Gagak Rimang, mereka juga dipesan untuk bijak bermedia sosial, telebih menjelang Pilkada 2024.
“Karena itu, diperlukan literasi digital yang baik dan pemahaman etika dalam bermedia sosial untuk menjaga diskusi yang sehat dan menghindari penyebaran berita palsu dan konten provokatif. Kita sebagai pengguna media sosial harus bijak dalam memilih informasi karena informasi yang tidak akurat atau menyesatkan dapat mempengaruhi pemahaman dan pandangan kita terhadap Pilkada 2024,” tuturnya.
Keberadaan media sosial telah mengubah cara kampanye politik dijalankan, memengaruhi persepsi publik, dan bahkan dapat memengaruhi hasil pemilihan.
Salah satu dampak positif dari penggunaan media sosial dalam pemilu adalah kemampuannya untuk meningkatkan partisipasi politik dan juga kampanye politik dapat dengan cepat menjangkau massa yang lebih luas, serta menciptakan kesadaran politik di kalangan anak muda yang sebelumnya mungkin kurang tertarik atau kurang terlibat.
Dalam era digital, tantangan muncul ketika media sosial melakukan penyebaran informasi palsu/hoaks, polarisasi opini, dan manipulasi.
Kampanye hitam dan serangan pribadi terhadap kandidat dapat dengan mudah menyebar melalui platform , mempengaruhi opini publik dengan informasi yang tidak valid.
Hal ini dapat merusak reputasi calon dan memengaruhi keputusan pemilih tanpa dasar yang kuat,sementara algoritma platform cenderung mengekspos pengguna pada pandangan serupa, untuk memperkuat polarisasi.
“Maka saring sebelum sharing, jaga kondusifitas ruang publik dan ruang digital. Tebar kebaikan lewat postingan,” tandas Dirut LPPL Radio Gagak Rimang Kasiyanto. (Tim Dinkominfo Blora).