Ketua Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) Blora, Jawa Tengah, Dalhar Muhammadun menyampaikan ada tiga program unggulan yang diintesifkan ke depannya.
“Unggulan pertama menggairahkan seni kaligrafi, unggulan kedua melestarikan seni kentrung, unggulan ketiga penguatan literasi pesantren,” kata Dalhar Muhammadun dalam sambutan pembukaan Pameran Seni bertajuk “Calligraphy Art Exhibition” di Blora Creative Space atau Eks Gedung Nasional Indonesia (GNI), Jumat (25/10/2024).
Kak Madun, sapaan akrabnya, mengungkapkan tiga program itu bukan muluk-muluk, karena sejak awal sudah direncanakan termasuk dengan sumber daya yang ada.
“Sebelum ini saya melakukan kontrak politik dengan pegiat kaligrafi, ayo melu gabung ning Lesbumi (ayo ikut gabung di Lesbumi). Kalau ikut bergabung, maka Lesbumi siap untuk menggairahkan seni kaligrafi, demikian juga dengan seni kentrung dan penguatan literasi pesantren,” ucapnya.
Ia berharap, meski event dalam rangkaian peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2024 itu sederhana, semoga di tahun depan ada peningkatan kualitas ataupun kwantitas dari kaligrafi di Kabupaten Blora.
“Tidak hanya itu, apakah juga ada generasi dari kentrung. Karena sampai hari ini kentrung di Jawa Tengah hanya 12, salah satunya Mbah Zaenuri, dan itu hanya satunya yang ada di Kabupaten Blora. Maka harapannya di hari satri tahun depan sudah ada pemain kentrung yang lebih muda,” tuturnya.
Selain itu, dalam satu tahun ke depan diharapkan sudah ada bedah buku dari kegiatan literasi pesantren yang sedang dimulai.
Pameran Seni bertajuk “Calligraphy Art Exhibition” mengangkat tema “Warna dan Huruf, Lesbumi Blora Reborn” yang digelar mulai Jumat (25/10/2024) hingga Minggu (27/10/2024) dimeriahkan dengan Lomba Kaligrafi, Penampilan Seni Kentrung, Jamming Calligraphy serta Diskusi Kebudayaan.
Untuk Pameran sendiri menampilkan beragam karya seni. Mulai dari Seni Kaligrafi, Manuskrip Kuno, Fotografi, hingga Lukisan. Karya-karya yang ditampilkan tidak hanya bernilai keindahan, namun juga bernuansa lokalitas budaya Blora.
“Pameran Seni ini diselenggarakan dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional 2024, sekaligus untuk manghayubagyo pelantikan PCNU Blora periode 2024-2029,” jelas Ketua LESBUMI Blora Dalhar Muhammadun.
Kak Madun menambahkan, selain pameran acara akan diisi dengan diskusi kebudayaan yang membahas pentingnya melestarikan warisan budaya di tengah benturan zaman.
Melalui diskusi tersebut, lanjutnya, diharapkan masyarakat semakin menyadari nilai-nilai luhur yang terkandung dalam seni dan budaya.
“Ini juga merupakan langkah awal untuk memulai kiprah kita di bidang seni budaya. Makanya kami ungkap dengan Lesbumi Reborn,” tandasnya.
Hadir pada pembukaan acara, Ketua PCNU Blora M. Fatah, Ketua Lesbumi PWNU Jateng Abdul Gani, Plt. Kepala Kemenag Blora Mustaqim serta perwakilan dari Dinporabupar dan Dinas Pendidikan Blora.
“Selaku ketua PCNU Kabupaten Blora saya menyampaikan terimakasih kepada Kak Madun dan jajaran termasuk semua pihak pendukung. Kami PCNU Blora sangat bangga, kepada salah satu lembaga kita yaitu Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi), terimakasih,” ucap Ketua PCNU Blora M. Fatah.
Pada kesempatan yang sama Ketua Lesbumi PWNU Jateng Abdul Gani menandaskan bahwa seni dan budaya adalah media wasilah yang bisa menghantarkan kita ke keluhuran nilai tauhid, ke akhlakul karimah.
“Ini adalah perjuangan yang tidak main-main, maka ini saya sadari betul, tatkala mau berangkat beraktivitas Lesbumi,” ucapnya. (Tim Dinkominfo Blora)