Siapa tokoh pendidikan di Indonesia ? pertanyaan yang senada acapkali keluar dalam benak para guru, pada saat kilas balik mengenang jasa dan figur yang kental dan bersahaja dalam dunia pendidikan, “ Ya, beliau adalah Ki Hajar Dewantara “ dengan semboyan Trilogi Pendididikan yang gaung dan gemanya sudah mendarah daging pada cerminan guru yang profesional dan berdedikasi tinggi.
Rabu, 4 Desember 2024 bertempat di halaman depan SMK N 1 Blora, upacara dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 PGRI dan Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2024 yang menjadi momentum setiap tanggal 25 November selalu diperingati dimanapun baik di lingkungan pemerintahan maupun di lingkungan swasta.
SMK N 1 Blora berkesempatan menjadi tuan rumah pada pelaksanaan upacara PGRI dan HGN 2024 se-kecamatan Tunjungan, yang sebelumnya upacara HGN sudah dilaksanakan pada 25 November 2024, tepatnya Senin, dua pekan yang lalu.
Pagi ini dalam nuansa cerah dan bersahabat, dengan balutan seragam PGRI upacara dalam rangka HUT ke-79 PGRI dan HGN 2024 digelar secara bersama-sama pada tingkat kecamatan Tunjungan, baik pendidik dari tingkat SD, SMP, SMA/SMK negeri di jajaran cabang Tunjungan menghadiri upacara secara khidmat dan tertib. Seluruh petugas baik dari protokoler, pemimpin upacara, pleton, pembaca UUD 1945, pembaca ikrar guru, sejarah PGRI, sejarah HGN, pengibar bendera, dirigen, pembaca doa, dan semua yang terlibat sebagai petugas dikomando dari pendidik yang tergabung dalam organisasi profesi PGRI kecamatan Tunjungan.
Pada momen berharga ini bertindak sebagai pembina upacara yakni, Lusiana, S.E., M.M. menyampaikan isi sambutan dari Pengurus Besar PGRI , yakni Prof.Dr.Unifah Rosyidi, M.Pd. tentang marwah dari guru yang sebenarnya.
PGRI yang sebagai organisasi profesi menjadi kekuatan moral intelektual para guru, pendidik, dan tenaga kependidikan dalam memperjuangkan peningkatan harkat martabat anggotanya. PGRI harus lebih mengedepankan sikap terbuka / insklusif, dengan memegang teguh etika, merawat, dan mengedepankan karakter bangsa yang silih asih, asah dan asuh dalam spirit organisasi yang mandiri, unitaristik / insklusif , dan nonpartisan.
“Terimakasih kepada seluruh guru, pendidik, honorer negeri-swasta dalam binaan Kementrian Pendidikan maupun Kementrian Agama dan tenaga pendidik, berkat dedikasi mereka, proses pembelajaran dan pedidikan tetap berlangsung dalam berbagai keadaan,” tegas Lusiana, selaku Camat Tunjungan, Blora.
Dalam upacara ini, juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan, Anggota Forkompincam, Dewan Pendidikan, Para Guru, Pendidik, Siswa , Segenap Pengurus , dan Anggota PGRI se-kecamatan Tunjungan juga hadir sebagai tamu undangan. Dalam upacara ini, juga ditambah dengan sajian pemanis, yakni sajian Flashmob dari siswa SMKN 1 Blora.
Sejumlah 10 siswa SMK N 1 Blora, dan semua peserta upacara turut menari tarian massal Tayub yang menjadi tradisi kearifan lokal Kabupaten Blora. Tak ayal yang hadir memenuhi peringatan HUT PGRI dan HGN mencapai 200 orang ikut secara serentak penyajian tari Tayub massal nan estetik.
Dalam sesi ramah tamah turut hadir Kepala Dinas Pendidikan , yakni Sunaryo, S.Pd., M.Si. untuk pemberian sambutan hangat dan ucapan terima kasih pada seluruh guru yang tergabung dalam ikatan profesi yakni PGRI. Selain Sunaryo, hadir pula Ketua PGRI Kabupaten , Sintorig Joko Kusworo, S.Pd., Ketua PGRI Tunjungan Suyoto, S.Pd. yang memberikan apresiasi atas sumbangsih para pendidik demi kebersamaan di bawah panji-panji PGRI.
Tak luput dari pandangan, hadir pula Direktur Utama BPR BKK Blora, yakni Suwandi, S.E yang selalu memotivasi para guru di Kabupaten Blora, serta selalu suport penuh dalam kegiatan di sekolah-sekolah. Kesempatan kali ini, BPR BKK untuk peringatan HUT PGRI dan HGN secara khusus menyajikan hantaran nasi tumpeng yang berkarakter PGRI, yang notabene PGRI memang mengayomi dan mensejahterakan Pembangun Insan Cendekia.
“Selamat HUT ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) 2024, semoga menjadi Guru yang Bermutu, Indonesia Maju,” ucap Sunaryo.
Suyoto juga menambahkan, demi menambah suasana tampak ramai dan solid beliau menutup dengan pekik salamperjuangan, “Hidup Guru! Hidup PGRI! Solidaritas! Yes, Siapa Kita! Indonesia” (Tim)