Seputar Blora

Sudah Ditangani Petugas Keswan DP4, Jumlah Sapi Terkena PMK 360 Ekor


Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, menyatakan selama bulan Desember 2024 sampai dengan 4 Januari 2025, jumlah sapi yang terkena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah setempat mencapai 360 ekor sapi dan sudah ditangani oleh petugas kesehatan hewan Dinas P4.

“Jadi jumlah itu berdasarkan data selama bulan Desember 2024 hingga 4 Januari 2025. Sebanyak 360 ekor sapi di Blora terkena PMK dan secara cepat serta intensif telah ditangani oleh petugas Kesehatan Hewan Dinas P4 Blora. Kita sudah siap siaga,” kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) DP4 Blora drh. Rasmiyana, Selasa (7/1/2025).

Sementara itu, Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, Ngaliman, SP., MMA., menambahkan pihaknya mengaku telah melakukan berbagai upaya dalam penanganan wabah PMK ini. Serta terus mengedukasi dan meminta peternak sapi agar melakukan vaksinasi.

"Teman-teman kita sudah siap semuanya. Kemarin ketika ada laporan kemudian terus kita tindaklanjuti. Insyaallah mudah-mudahan dengan mengedukasi petani untuk dilakukan vaksinasi," terang Ngaliman.

Penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi mulai banyak ditemukan di sejumlah daerah.

Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Hilirisasi Peternakan, Prof Ali Agus, menyebut sapi yang terpapar PMK masih aman untuk dikonsumsi.

Meski begitu, Ali mengatakan, untuk pengolahannya harus dilakukan sebelum sapi tersebut mati.

"Selama ini tidak ada persoalan. Jadi kalau sapi misalnya parah (terkena PMK) belum mati, bisa dipotong nanti dagingnya masih bisa dikonsumsi. Tapi jangan dipotong setelah mati, itu namanya bangkai," terangnya, saat ditemui di LPPL Gagak Rimang, Jalan Reksodiputro Timur No 54 Kompleks Taman Tirtonadi Blora, Senin (6/1/2025).

Pria yang kerap disapa Prof Ali tersebut menjelaskan, sapi yang terkena PMK pada kaki, biasanya susah berdiri. Dia menyarankan untuk segera menyembelihnya sebelum sapi itu mati.

"Sapi kan bisa di atas 500 kilo 700 kilo bahkan ada yang 1 ton, itu kalau kaki kena tidak bisa berdiri, akhirnya ambruk, penanganannya kan susah. Kadang-kadang kan eman-eman, sapi bisa mati. Sebelum mati itu bisa dipotong. Aman dikonsumsi," jelas pria yang juga Guru Besar Ilmu Peternakan Universitas Gajah Mada.

Dia mengimbau kepada peternak sapi agar tidak panik ketika sapi terindikasi PMK. Dia menyarankan untuk segera dilakukan langkah penyembuhan.

"Jangan panik, kita pengalaman dua tahun yang lalu. Ini ada upaya-upaya proses penyembuhan, kalau tidak sembuh bisa dipotong dan dimanfaatkan dagingnya," jelasnya. (Tim Komdigi Blora)

    Berita Terbaru

    Pererat Sinergi, Bupati Arief Gelar Ramah Tamah Bersama Plt. Dirut Bank Jateng
    08 Januari 2025 Jam 16:04:00

    Komitmen untuk memperkuat kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Blora dan Bank Jateng terus...

    Sudah Ditangani Petugas Keswan DP4, Jumlah Sapi Terkena PMK 360 Ekor
    07 Januari 2025 Jam 09:32:00

    Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, menyatakan selama bulan...

    Blora Bersholawat HAB Ke-79 Berlangsung Khidmat
    07 Januari 2025 Jam 08:54:00

    Bersholawat dalam rangka peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama ke - 79, di halaman...