"Jer Basuki Mawa Donga" merupakan pemaknaan keberhasilan dalam mewujudkan segala keinginan dan harapan sangat ditentukan oleh kekuatan doa.
“Karena doa adalah kunci atau otak dari ibadah seseorang (HR.Bukhari).Ada ungkapan bahwa sebagai umat Islam diberi kewenangan untuk merencanakan dan untuk berupaya,” kata Ir. H. Bambang Sulistya, M.M.A., saat menyampaikan pesan kebaikan dalam kuliah tujuh menit (kultum) setelah salat Subuh di masjid Nurul Falah RV V Perumnas Kelurahan Karangjati Kecamatan Blora, Kabupaten Blora Minggu (19/1/2025).
Namun, kata mantan Sekda Blora itu, hasilnya Allah yang menentukan.
“Berdoa adalah salah satu cara untuk memohon petunjuk dan pertolongan kepada Allah Tuhan Yang Maha Kuasa,” ungkapnya.
Sehingga falsafah jawa "Jer basuki mawa donga” menjadi modal utama dalam mengatasi persoalan dalam kehidupan.
“Kemudian dalam memantapkan kehidupan hendaknya para jemaah menjadikan berdoa sebagai andalan dan kebutuhan hidup sehari -hari," pesannya.
Karena doa merupakan sumber kekuatan dan harapan yang paling besar dalam kehidupan manusia.
Berdoa juga merupakan fitrah dan naluri yang tumbuh dalam diri setiap manusia.
Tidak ada sandaran bagi kelemahan umat Islam kecuali dengan kekuatan doa.
Allah SWT berfirman, “Berdoalah kamu sekalian kepadaKu,niscaya aku akan mengabulkan doamu. Sesunggunya orang orang yang menyombongkan diri dari menyembah Aku,kelak mereka akan memasuki Neraka jahanan dalam keadaan hina dina"(QS Ghafir(40):60).
Setidaknya ada makna utama yang dapat diperoleh dari surat tersebut.
Pertama, perintah Allah kepada manusia agar berdoa padaNya niscaya Allah akan mengabulkan doa tersebut sesuai kehendakNya.
Kedua,larangan bersifat sombong dan merasa tidak membutuhkan Allah dengan cara tidak berdoa dan beribadah kepadaNya. Allah akan mengacam memasukan neraka.Oleh karena itu doa sangat penting untuk dilakukan setiap hari.Bahkan setiap saat dimanapun umat muslim berada.
Menurut yang tersurat dalam Hadist riwayat Muslim ada tiga kelompok yang doanya yang selalu dikabulkan, yaitu orang orang sedang berpuasa, orang yang teraniaya dan pemimpin yang adil.
Menurutnya, ada pepatah Jawa yang sampai saat ini masih populer dan diyakini sebagai piyandel untuk menggapai cita cita dalam kehidupan yaitu "Jer basuki mawa bea" yang artinya setiap keinginan,cita-cita dan kebahagian membutukan biaya.
Sehingga ada kesan di masyarakat untuk mewujudkan apapun hasilnya sangat ditentukan oleh biaya atau uang.
“Kondisi inilah yang akhirnya muncul di masyarakat sebuah pemeo uang adalah Raja yang bisa mengatur segalanya. Untuk itu saya mengambil tema sebagai upaya untuk menyadarkan para jemaah untuk kembali ke persepsi yang benar,” tegasnya.
Sesungguhnya banyak manfaat atau keuntungan berdoa yang dapat kita peroleh, manakala kita rajin dan tekun berdoa bermunajat kepada Allah SWT diantaranya terumuskan dalam Akronim HEBAT.
H - Hidup makin optimis dan hati makin tenang serta tentram.
E - Enyahkan segala kesusahan, kegelisahan dan ketakutan dalam menghadapi realita kehidupan.
B-Bisa menjadi senjata bagi orang-orang yang tersolimi atau teraniaya.
A-Akan dapat mengubah takdir seseorang dan segala urusan dipermudah serta rezeki akan melimpah.
T-Tingkatkan kualitas hidup bagi orang beriman berupa peningkatan ketakwaan dan keimanan.
Sehingga falsafah jawa "Jer basuki mawa donga" menjadi modal utama dalam mengatasi persoalan dalam kehidupan.
“Ada pantun untuk kita semua. Buah pepaya dan buah mengkudu,Rasanya manis dan untuk jamu. Berdoalah agar sehat jiwa ragamu. Semoga semakin meningkat iman dan takwamu,” pungkasnya..
Selesai menebar pesan pesan kebaikan Bambang Sulistya menyerahkan bantuan kitab suci Al-Quran kepada ketua takmir Masjid Nurul Falah H.Slamet Pamuji,SH., M.Hum.
Al-Qur'an itu diserahkan untuk memakmurkan masjid Nurul Falah.
Selain itu juga dibagikan bibit tanaman buah-buahan kepada jemaah untuk mendukung program Bupati Dr.H.Arief Rohman yaitu Blora menjadi pusat pengembangan tanaman buah-buahan Nusantara dan Blora menjadi surganya tanaman buah khatulistiwa. (Tim).