Seputar Blora

PWRI Blora Konsisten Promosi Batik Bermotif Arjuna-Srikandi


Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Blora terus menggapai asa dan konsisten mempromosikan batik bernuansa Blora dalam rangka ikut uri-uri atau melestarikan hasil karya Bangsa Indonesia, sekaligus merupakan budaya adiluhung Bangsa Indonesia yang telah diakui dunia.

Hal tersebut dibuktikan dalam rapat perdana pengurus Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Blora atas usul cerdas dari H.Umartono.SH., mantan Asisten dua Sekda Kabupaten Blora diselenggarakan di rumah pribadinya Sabtu (18/1/2025).

Dengan alasan dan pertimbangan untuk meningkatkan rasa K3 : Kekompakan, Kekeluargaan dan Kerukunan.

Mengingat dalam tahun 2025 konon prediksi dari para winasis tahun 2025 merupangan tahun penuh tantangan, perubahan, tranformasi dan keberuntungan.

Sehingga diperlukan spirit gemar bersilaturahmi untuk mewujudkan Guyub Rukun Pasedularan Sak Lawase.

Sengaja diagendakan pula para peserta rapat menggunakan Batik ASRI ciri khas Blora karya dari Drs.H Subagyo, MM., salah satu pengurus PWRI Kabupaten Blora.

“Batik ASRI tersebut sudah digunakan sebagai seragam pengurus dan anggota PWRI sejak empat tahun yang lalu tepatnya pada tanggal 15 Januari 2021,” terang Ir. Bambang Sulistya, Ketua PWRI Kabupaten Blora, di Blora, Senin (20/1/2025).

Ia menyebut, dulu tujuan pemakaian seragam batik nuansa Blora tersebut dalam rangka para pengurus PWRI ikut cawe-cawe, nguri nguri dan melestarikan hasil karya anak Bangsa Indonesia yang merupakan budaya adiluhung dari para pendahulu kita yang telah diakui dunia.

Disamping itu saat dibuatnya batik ASRI diharapkan dapat memberikan kontribusi positif untuk mendongkrak perekonomian industri rumah tangga yang bergerak di bidang seni batik.Karena saat itu masih dalam masa pandemi Covid-19.

“Pemakaian seragam batik ASRI diperuntukan untuk kegiatan informal seperti untuk silaturahmi, resepsi, rekrasi, menjenguk orang sakit, takziah dan berbagai kegiatan informal lainya,” jelasnya.

Dijelaskan, batik itu dinamakan batik ASRI karena pada batik itu ada dua gambar wayang figur yang sangat populer,yaitu Arjuna dan Srikandi.
Dua perpaduan nama dijadikan satu akronim,yaitu ASRI.

Para pengurus PWRI saat itu sepakat untuk mengambil nilai nilai positif dari kedua tokoh wayang tersebut untuk dijadikan sumber motivasi dan inspirasi dalam melakukan pengabdian ke masyarakat.

Nilai kebaikan yang dimiliki dari Arjuna adalah memiliki sifat bersahaja,cerdik, jujur,sopan dan beretika.


Sebagai kesatria punya sikap T6: Teteg (Kukuh), Tatag (tidak was was), Tanggap (Mengerti), Tangguh (kuat),Tanggon (dapat diandalkan),dan Tutug (tuntas).

Sedangkan untuk Srikandi figur perempuan cantik yang selalu tampil terbaik di bidang yang dikuasi,tegas dan berani dalam segala hal kebaikan dan kebenaran, mandiri, gemar belajar, teladan dalam kemandirian dan menghargahi orang lain.

“Tentu saja falsafah yang diharapkan siapapun yang memakai batik ASRI bisa mengambil dan mengamalkan nilai nilai positif dari kedua figur tersebut ketika dalam melaksanakan tugas pengabdian kepada masyarakat,” ungkapnya.

Kemudian dominasi warna hitam dari batik ASRI merupakan hitam lambang kewibawaan dan kekuatan.

“Menurut keyakinan masyarakat Samin warna hitam mencerminkan kesederhanaan dan mengingatkan semua umat manusia kedudukan sama di hadapan Allah,” tuturnya.

Ornamen daun jati yang ada pada batik ASRI sebagai upaya mempromosikan bahwa Kabupaten Blora memiliki hutan jati yang luasnya hampir 50% dari luas Kabupaten Blora.

Kualitas kayu jati paling baik di Indonesia.Di Kabupaten Blora juga ada situs Jati Denok yang memiliki predikat T3 : Tertua,terbesar dan termahal.

Satu gambar lagi yang ada di batik ASRI promosi burung merak yang indah dan cantik hidup di hutan jati Blora.

“Saya sangat berharap agar batik ASRI tersebut tidak hanya dimiliki oleh pengurus dan anggota PWRI namun bisa dimiliki dan dipakai oleh seluruh elemen masyarakat dalam rangka mempromosikan potensi Kabupaten Blora dan ikut membangkitkan kembali penggunaan batik produksi Blora,” ujarnya.

Dengan demikian promosi batik ASRI ini tidak terkait dengan nuansa politis di Bumi Blora Mustika.

“Memang secara kebetulan dalam pesta demokrasi pilkada 2024 dimenangkan oleh pasangan ASRI (Dr.H Arief Rohman, SIP., M.Si dengan Hj Sri Setyorini) dengan prosentase kemenangan 83,75% dan prosentase kemenangan tersebut tertinggi di Jawa Tengah,” kata Bambang Sulistya.

Sementara salah satu pengurus PWRI Kabupaten Blora H Subekti SP., MMA., suami dari Hj. Sri Setyorini wakil Bupati terpilih menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh hadir atas bantuan dan dukungannya.

Ia juga memberi komentar terhadap batik ASRI tersebut sangat elegan dan pantas dipakai oleh siapapun.

Apalagi kalau untuk memotivasi diri dalam melaksanakan pengabdian dengan nilai filosofi yang terkandung didalam batik ASRI.

"Disamping untuk menumbuhkan perekat rasa kekeluargaan, kebersamaan dan semangat pengabdian kepada masyarakat," jelasnya. (Tim).

    Berita Terbaru

    PWRI Blora Konsisten Promosi Batik Bermotif Arjuna-Srikandi
    21 Januari 2025 Jam 04:08:00

    Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Blora terus menggapai asa dan konsisten...

    Bupati Arief Berharap Kantor BNNK Segera Berdiri di Blora
    20 Januari 2025 Jam 18:48:00

    Ini langkah kongkret dari Bupati Blora, Dr.H Arief Rohman agar Kantor Badan Narkotika Nasional...

    HARJASDA ke-166, Pemkab Sidoarjo Ziarah Makam Bupati Soegondo di Kabupaten Blora
    20 Januari 2025 Jam 17:41:00

    Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur melaksanakan ziarah ke makam mantan bupati terdahulu...